Penulis: Gibran Ramadhan*
Catur, permainan yang dimainkan oleh dua orang yang akan mengadu ketangkasan otak, cara bermainnya pun agak susah, dengan mengalahkan sang raja permainanpun dimengkan atau bahasa lainnya skakmadt.
(Baca juga: Sejarah Penetapan Hari Santri Nasional)
Sejarah asal usul catur
Catur diambil dari kata chaturanga yang dalam bahasa sanskritnya berarti “empat divisi ketentaraan”. Pada dasarnya permaian ini dimainkan oleh empat orang sekaligus, dalam catur kuno memiliki 100 kotak atau malah lebih, tak heran jika harus empat orang yang memainkannya.
Catur sendiri sebenarnya adalah alat strategi militer, matematik, perjodohan dan kadang dihubungkan dengan ramalan seperti yang dikutip dari ilmuan arab Abu al-hasan al-masud. Seiring berjalannya waktu cathuranga berevolusi menjadi chatrang, maksudnya yang sebelumya dimainkan oileh empat orang sekaligus menjadi dua orang saja.
Ada hal menarik yang harus kalian ketahui, catur pada perkembangannya selalu dihubungkan dengan ksatria eropa. Peter alfonsi dalam bukunya, Disciplina Clericalis mesukkan catur kedalam tujuh keahlian yang harus dimiliki seorang ksatria.
(Baca juga: Sejarah Maulid Nabi Pembawa Cahaya Di Masa Kini)
Tidak ada penamaan khusus catrur pada perkembangannya, lalu pada abad ke-12, buah catur ditetapkan menjadi raja (king), ratu (queen), gajah/patih (bishop), kuda (knights), benteng (rooks) dan bidak/pion (pawn).
Catur pada tahun 1834 sudah mulai diperlombakan dengan diberikan pembatas waktu, dalam permainnya biasanya seorang pemain terkadang menghabiskan berjam-jam untuk menganalisis langkah, akan tetapi ditunamen London hanya diberi jangka waktu dua jam 20 menit untuk mengambil satu langkah.
Sampai saat ini catur selalu diperlombakan, dengan waktu yang sangat dipersingkat yaitu lima menit akan mengasah otak para pemainnya agar bermain secara cepat.
Penulis merupakan siswa kelas XI IPA MA Unggulan Nuris yang aktif di ekstrakurikuler jurnalistik