Penulis: Muhammad Qorib Hamdani*
“Setiap orang menjadi guru, setiap rumah menjadi sekolah.” Itulah kata-kata Sang Maestro pendidikan yaitu Ki Hadjar Dewantara dalam mengunggulkan guru disetiap tempat, karena mulianya guru. Berbagai institusi pasti ada guru, karena institusi sebagai tempat seseorang berladang mencari ilmu kepada sosok mahluk mulia yang bernama guru.
Pahlawan telah memerdekakan Indonesia dengan berperang melawan penjajah untuk merdeka. Setelah Indonesia merdeka, saatnya untuk menghidupkan atau menjayakan Indonesia sebagai Negara yang maju. Karena itulah Indonesia membutuhkan generasi yang gemilang untuk merubah Indonesia menjadi lebih maju, karena itu juga generasi selanjutnya membutuhkan guru sebagai pendidik regenerasi agar berpendidikan dan terpelajar.
(Baca juga: Sejarah Kamera Menurut Kacamata Ulama)
Maka dari itu kita sebagai warga Negara Indonesia yang telah dididik oleh guru haruslah mengenang jasa guru, karena tanpa guru Indonesia gugu. Dengan hal itulah guru diperingati setiap tanggal 25 November. Bagaimana sejarah diciptakannya hari guru? Apakah ada peresmian yang khusus? Yuk baca lebih lanjut di bawah ini!
Hari Guru Nasional dicetuskan pada tahun 1994, hal ini berdasarkan keputusan presiden Keppres Nomor 78 tahun 1994. Pada UU Nomor 14 tahun 2005 yang menerangkan tentang guru dan dosen pada tanggal 25 November dipilih sebagai Hari Guru Nasional dan diperingati dengan ulang tahun Persatuan Guru (PGRI).
PGRI terbentuk pada 25 November 1945 oleh Rh. Koesnan, Djajeng Soegianto, Amin Singgih, Soetono, Soemidi Adisasmito, Ali Marsaban, dan Abdullah Noerbambang. Sebelum menjadi persatuan para guru, perkumpulan ini bernama Persatuan Guru Hindia Belanda (PGHB).
PGHB sendiri didirikan pada tahun1912 dan beranggotakan kepala sekolah, guru bantu, guru desa, sampai perangkat sekolah lainnya. Kemudian nama PGHB diubah menjadi persatuan Guru Indonesia (PGI).
Awalnya saat pendudukan Jepang, PGI dilarang. Setelah Indonesia merdeka pada 17 Agustus 1945, PGI menggelar Kongres Guru Indonesia yang pertama kalinya pada 24-25 November 1945 di Surakarta, Jawa Tengah. Salah satu hasil Kongres adalah mereka mengesahkan terbentuknya PGRI.
(Baca juga: Sejarah Maulid Nabi Pembawa Cahaya Di Masa Kini)
Di beberapa Negara, Hari Guru merupakan hari libur sekolah, namun beda dengan Negara Indonesia yang memilih untuk sekolah. Saat masuk sekolah yang bertepatan Hari Guru, siswa atau siswi merayakannya dengan mengadakan kejutan atau meminta maaf kepada seluruh guru. Tujuan diciptakannya hari guru adalah untuk mendukung guru dan mendorong guru agar bisa menjadi guru yang berkualitas dan menjadikan siswa yang berkualitas pula.
Penulis merupakan siswa kelas XI PK A MA Unggulan Nuris yang aktif di ekstrakurikuler jurnalistik