Penulis: Risal Hidayatullah*
Langit begitu indah di balik awan” hitam itu,
Sang pemburu datang hanya membawa selembar kertas dan setetes tinta.
Di kala sang perindu datang menghantui di saat itulah hati merasa tak kuasa menahannya tetesan
embun-embun kerinduan mengalir hingga pipi-pipi basah tak kuasa menahannya
(Baca juga: Ronta)
Ibu…
Tiada untaian kata yang pantas ku sampaikan padamu, terimakasih ibu,
kau telah mengahantarkanku menuju pintu kesuksesan.
Ayah…
Tak ada kata letih untuk memberikan secuil nasi kepada anakmu
yang tak tau akan terimakasih ini,
Ayah..
Terimakasih ngkau telah memberikan kunci untuk melewati pintu kesuksesanku.
(Baca juga: Jeritan bangsaku)
Guru…
Manusia setengah dewa, manusia pahlawan tanpa jasa, manusia yang tulus
memberikan
segalanya, manusia yang tiada hari
melantunkan…
Penulis merupakan siswa kelas XI IPA MA Unggulan Nuris yang aktif di ekstrakurikuler jurnalistik