Penulis: Nailu Kotrin Nikmah*
Damarwulan….
Tuan menerobos barikade lawan
Kaki pincang bukan kepalang
Genggamanmu mencengkeram
Dalam kesunyian sebuah desa
Hingga Indonesia merdeka
(Baca juga: Kehadiranmu)
Setitik peluru menepi
Kau sulut api revolusi
Pada masa kini
Akankah kau terlahir kembali?
Bukankah kami sudah merdeka?
Ataukah kami lupa
Dengan Indonesia pusaka
Tanpa mencinta padanya
Kami membunuh jiwa raga
Tuan Soebandi…
Kau merah yang suci
Kau putih yang berani
Nasi pincuk dini hari
Sebagai saksi kau menngabdi
Untuk bendera negeri
Tuan…namamu tercatat
Dalam perjuangan berdaulat
Tanpa tercekat-cekat
Kami bermandat…
(Baca juga: Ramadhan tak rapuh)
Tuan …
Kami saling membenci
Dengan bangsa sendiri
Tuan…
Sembuhkan luka kami!
Jember, 12, 09,19
Sumber gambar: sharingkali.com
Penulis merupakan siswa kelas XI IPA SMA Nuris Jember yang aktif di ekstrakurikuler penulisan kreatif sastra