Penulis: Haslina*
Beberapa tahun silam, raga terkekang dalam sayembara
Jiwa menderu-deru
Ingin rasanya diri ini maju, namun.. tak ada perintah
Dorr..Dorr..Dorr..
Gencatan sejata memekik gendang telinga
Tersimpan cepat dalam memoriana
Kesabaran.. hilang…
(Baca juga: Kehadiranmu)
Saatnya bergerak
maju
Menjunjung
segala kebanggaan
Bambu
runcing, pedang, belati
Sapu,
spatula, kemoceng atau apapun itu
Demi tanah air..
Rela berhadapan dengan gagahnya kilauan baja bergilir
Takut.. tidak!..
Maju!!..lawan..!!
Dor..cetting..cetting..dorr.cetting
(Baca juga: garis rindu)
Senjata memulai
perdebatan
Merdeka!!..merdeka!!
Sorak
para pahlawan menggema
Membumbung
latar cakrawala, menurunkan rahmat-Nya
Mengalir
bersama tenggelam dalam laut merah
Karenanya.. tanah air Indonesia
Sumber gambar: Nasional.republika.co.id
Penulis merupakan siswa kelas XI IPA SMA Nuris Jember yang aktif di ekstrakurikuler penulisan kreatif sastra