Adakan Lomba Tartil Untuk Menunjang Minat Santri
Pesantren Nuris- Biro Pendidikan mengadakan lomba diniah tingkat internal cabang lomba tartil qur’an (MTQ) di masjid Baitun Nur pada tanggal 30 Juni 2020. Terdengar suara menggema lantunan ayat suci qur’an dari para finalis yang telah di seleksi pada babak penyisihan 14 April 2020.
Lomba tartil quran dibagi menjadi dua kategori, yaitu putra dan putri. Kategori putra dilaksanakan di masjid Baitun Nur, sedangkan putri di GOR (Gedung Olahraga). Di mulai pada pukul 08.00 WIB-10.00 WIB.
(Baca juga: Pesantren Nuris Jember gelar lomba internal cabang lomba aqidatul awam)
Agar para finalis dapat membakar semangatnya untuk bertanding, Biro Pendidikan memajang piala berupa marmer di depan. juga melangsungkan pengumuman juara setelah selesai berkompetisi.
Juri dari setiap masing-masing kategori putra dan putri dibedakan. Untuk juri dari kategori putra antara lain, Ustadz Anwar Sanusi dan Ustadz Ardi Firmansyah. Dari kategori putri antara lain, Ustadzah Indah Yanti dan Ustadzah Khofifatul Layli.
Setelah para finalis berkompetisi berjuang mendapatkan nilai terbaik, di detik terakhir pemenang pun diumumkan. Pemenang dari kategori putra antara lain, Juara 1 Muhammad Iqbal Ramdani, Juara 2 Muhammad Krismansyah, dan Juara 3 Andrean Eka. Untuk pemenang dari kategori putri antara lain, Juara 1 Miftahu Nur Arifa, Juara 2 Nanda Ayu Diah, dan Juara 3 Nur Adiba.
Ketika piala diserahkan pada pemenang terlihat wajah mereka yang berseri-seri setelah berjuang keras mendapatklan piala itu. Tepukan para penonton pun juga ikut mengiringi kesenangan mereka dengan penuh rasa bangga pada teman-temannya yang berhasil berdiri di depan dengan memegang sebuah piala.
“Cabang lomba tartil qur’an ini sebagai ajang promosi, agar mereka mengenal lebih dalam tentang apa yang ada dalam al-quan. Juga meingkatkan semangat santri untuk selalu membaca al-qur’an.” Ujar Ustadz Berryl Mustofa selaku Ketua Biro Pendidikan.
(Baca juga: Yuk simak berikut jadwal pengiriman untuk santri nuris selama pandemi covid-19)
“Sangat sayang sekali para finalis, karena kita dari Biro pendidikan ingin merancang lomba yang meriah dengan mengumumkan juara setelah semua lomba selesai. Untuk penyerahan piala di lakukan oleh pengasuh langsung. Berhubung bertepatan di waktu pandemi maka hanya diadakan secara biasa.” Tambah Ustadz Berryl.
“Saya sangat setuju jika setiap tahun diadakan lomba diniah guna memacu adrenalin santri di hadapan banyak orang.” Ujar Muhammad Zahron Afifuddin sebagai penonton. (Red/Rib)