Penulis: Agus Santoso*
Ibu…
sebut aku di benakmu
maafkan salahku……
yang menggores hatimu
ibu…
Semilirnya waktu terus berjalan
Maut terus mengejar
Sampai bertemu entah kapan
(Baca juga: Obituari)
Ibu…
Bukakan jendela ampunan untuk pendosa ini
Setidaknya kau sebut si pendosa ini
Disetiap untaian malammu…..
Disetiap tangisanmu…
Bisikkan pada bumi ini
Sajak-sajak pasrahmu
Sampaikan kuasa merubah diriku menjadi insan di hatimu
(Baca juga: hujan)
Teruntuk ibu….
Biarkan aku terlunglai di pangkuanmu
Menderaikan air mataku sembari berbisik……
Aku menyayangimu ibu……
Sumber gambar: dream.co.id
Penulis merupakan siswa kelas XI MA Unggulan Nuris yang aktif di ekstrakurikuler jurnalistik