Penulis: M Irfan Maulana*
Kumenegadah di bawah tanah
Pada
angan yang menua terbang
Tapi
malampun menggravitasikan angkasa
Tanpa
memberiku ruh pada benang nadiku
Hingga, sesat adalah siluman mataku
Kala roda bimbang mengadu pada keluh
Pun pada gudang senja nan suci
Pula memi’rojkanku padaNya
(Baca juga: obituari)
Pengolah cahaya mata iman bangun
Di
selat antara ingin dan anganku
Juga
memilah selatku sampai tak lagi menderu
Tanpa
melekat selainNya
Tadah tuduh nan kudapat
Tanpa kenal teguh nan sangat
Dan kunahkoadai mantra hasratku
Sesampai relung nadi hingga mataNya
(Baca juga: rindu purnama)
Oh
Ukirlah tanganku pada pekanmu
Pekan yang pikun tak mau pakan
Tuk kutunggangi dalam tidurku di jalan
Pada nama-namaNya
Hingga mengekal jantung Nurul Islam
Sumber gambar: kalam.sindonews.com
Penulis merupakan siswa kelas XII PK MA Unggulan Nuris yang aktif di ekstrakurikuler jurnalistik