Penulis: M. Irfan Maulana*
Kau temui aku-yang sedang bertubuh satu
dan berpembantu banyak-dengan jubah raja
lengkap dengan mahkotanya
Kau temui aku- yang berotak satu
dan berpekerja ramai- dengan baju pesta
lengkap dengan tas dan sepatunya
(Baca juga: Dalam sujud)
Tapi,
kau temui aku- yang hanya saja
dan selalu bertelanjang riang-dengan baju pemakaman
lengkap dengan payung hitamnya
Kau yang menyemartkan kata “merakyat”
pada tas dan kopermu
sengaja menimpaku hingga melarat
tanpa pedulikan pasal-pasal yang kau buat
(Baca juga: beda)
Kau
yang dulu datang membawa tawa
kini kutemui kau sebagai dinding pembatas jalan
dan kau yang dulu menyatakan bela sungkawa
kini menindihku yang masih di kota daerah pinggiran
Sejak
kapankah kau meniru bunglon?
Lalu, kemanakah kabar-kabar itu
Yang kau bawa sebagai talon
Mungkinkah akan kau tahu siapa aku?
Penulis merupakan siswa kelas XII PK MA Unggulan Nuris yang aktif di ekstrakurikuler jurnalistik