Selingi Jenuh Belajar dengan Baca Novel Karya Tere Liye, Bertekad Dalami Alquran dan Raih Berkahnya
Pesantren Nuris – Pesantren Nuris Jember patut berbangga sebab tambahan 1 santriwati ini turut meningkatkan jumlah santri yang hafal Alquran. Per hari Selasa, tanggal 02 Maret 2021 pekan lalu, kesuksesan Ananda Dian Nurlaily menuntaskan hafalan Alquran 30 juz membuat jumlah penghafal Alquran bertambah menjadi 16 santri.
Setelah sebelumnya Toyyibatul Kamila menjadi santri yang ke-15, secara bersamaan juga Dian, sapaan akrab siswa yang kini duduk di kelas XI PK 4 MA Unggulan Nuris ini juga sukses khatamkan Alquran. Ini menunjukkan bahwa program tahfizul Quran di Pesantren Nuris Jember semakin berkembang pesat.
Setelah berjalan kurang lebih 5 tahun berlalu, belasan santri Pesantren Nuris Jember penghafal Alquran tersebut menjadi bukti buah keberhasilan program tahfizul Quran di lembaga yang dipimpin oleh Gus Robith Qoshidi tersebut.
Ning Hasanatul Kholidia, selaku penanggung jawab mutu program unggulan tahfizul Quran menguraikan, “Alhamdulillah turut berbangga atas keberhasilan Ananda Dian Nurlaily menghafalkan Alquran 30 juz. Putri pertama dari Bapak M. Bukhori dan Ibu Ratna Eka Yunita telah menambah daftar nama santri yang khatam. Semoga bisa menginsprasi santri lainnya.”
(baca juga: Ingin Studi di Universitas Ummul Quro Mekah, Hafizah 30 Juz ini Sudah Persiapan)
Dengan sarana dan pembimbingan yang terprogram secara profesional, santri di program tahfizul Quran benar-benar digembleng secara intensif. Kemegahan gedung asrama tahfizul Quran Hj. Siti Maryam menjadi lokasi pembinaan berlangsung setiap hari yang nyaman dan representatif.
Saat ditemui, Dian, sapaan remaja kelahiran Jember, 10 November 2003 tersebut, menyatakan, “Senang sekali bisa menuntaskan hafalan saya. Mohon doanya semoga barokah dan saya bisa istiqamah dalam menghafalkan, mempelajari, dan tentu juga mengamalkan yang ada dalam Alquran.”
Gadis cerdas asal Mayang, Jember ini mantap memilih menjadi seorang hafizah sejak berada di TPQ Riyadul Quran. Sosok Ustad Rahmatullah, guru di tempatnya belajar mengaji menjadi salah satu inprirasinya.
“Beliau pernah berkata saat mengajar Alquran kepada kami bahwa jenazah orang yang hafal Alquran tak akan dikerumuni ulat dan cacing sehingga akan tetap bersih hingga kiamat. Nah, ini menjadi tantangan tersendiri bagi saya untuk menjadi seorang hafizah.” Imbuhnya.
Ketika menuntaskan pendidikan di SDN Tegalwaru 2, tanpa pikir dua kali, dia langsung mendaftarkan diri ke MTs Unggulan Nuris. Dia menuturkan bahwa MTs Unggulan Nuris punya program unggulan dan disertai asatizah yang mumpuni sehingga bisa membantunya dalam mewujudkan impiannya.
(baca juga: Dua Hafizah MA Unggulan Nuris Borong Juara Ajang IPHARCOM 2019)
“Karena keinginan sendiri, saya pun pas mondok tak merasa kesulitan. Alhamdulillah lancar-lancar saja. Bahkan usai dari MTs saya langsung melanjutkan ke MA Unggulan Nuris sekarang ini biar apa yang saya pelajari berlanjut.” Tukas Dian.
Selama pembelajaran di pesantren tak heran kejenuhan menghantuinya saat belajar Alquran, tetapi Dian punya cara sendiri untuk mengusir kejenuhan tersebut. Bagi Dian, membaca novel, utamanya karya Tere Liye, yang sering dibacanya, turut membantu mengembalikan mood untuk belajar dan menghafalkan Alquran.
Di masa depan perempuan yang bercita-cita sukses dunia dan akhirat ini ingin terus memantapkan hafalan Alquran ke Pondok Pesantren Hamalatul Qur’an, Tebu Ireng, Jombang seusai menamatkan studi di MA Unggulan Nuris. Dia juga ingin mengabdikan diri di lembaga pendidikan jika nanti sudah banyak pengalaman dan pengetahuan soal Alquran.[AF.Red]