Pesantren Nuris – Kampus Ma’had Aly Nuris Jember kembali hidupkan bulan Sya’ban dengan kegiatan seminar dalam meningkatkan wawasan dan pengetahuan segenap mahasantri dan alumni Nuris lainnya. Seminar bertajuk ” Relevansi Nilai Nilai Tasawwuf dan Filsafat dalam Tsaqafah Islamiyah” tersebut diisi oleh Gus Robitul Firdaus, dosen IAIN Jember.[28/3/2021]
Pemateri andal tersebut juga dikenal sebagai pemikir muda jebolan doktoral dari Institute of Islamic Thought and Civilization (ISTAC) International Islamic University, Malaysia, tahun 2016. Selain itu, dia juga menjabat sebagai pengasuh PP. Bustanul Ulum Mlokorejo, Puger.
Sebagai sosok yang berpengalaman luas dan muda, penyampaian materi berat filsafat ini dapat diterima dengan menarik oleh segenap peserta yang terlibat dalam seminar tersebut. Tak pelak, diskusi renyah secara interaktif juga tampak riuh antar peserta bersama Gus Robit tersebut di acara seminar ini.
Menurut Agus Subairi, “Tema “Relevansi Nilai Nilai Tasawwuf dan Filsafat dalam Tsaqafah Islamiyah” merupakan tema seminar yang bertujuan meningkatkan kualitas dan kuantitas instansi tersebut, selain itu guna meningkatkan pengetahuan tentang Filsafat dan Tasawwuf pada era yang cukup mencekik ini.”
(baca juga: Hidupkan Tradisi Ulama Salaf dengan Ilmu Arudl, Mahad Aly Nurul Islam Jember Selenggarakan Pelatihan)
Pokok materi yang diungkap sosok cendikia bersahaja tersebut yakni, menjelaskan tentang mental belajar bagi seseorang yang mempelajari filsafat. Di dalamnya dijelaskan, sebagai seorang pelajar entah dari kalangan manapun itu kita harus terbuka (open minded).
Selain itu, pelajar juga diharuskan banyak bertanya terhadap sesuatu yang tidak kita ketahui atau bisa disebut sebagai orang yang memiliki rasa ingin tahu tinggi. Bepikir intensif dan ekstensif juga sangat diperlukan bagi seorang pelajar, lebih lebih jika kita bisa memikirkan sesuatu yang objektif.
Agus Subairi juga menambahkan, “Semoga dengan terlaksananya agenda ini semakin meningkatkan semangat belajar mahasantri, memahami filsafat sebagai materi yang aplikatif dan membentuk mental belajar yang tepat bukan sekadar retorika belaka. Apalagi Gus Robit benar-benar membahas soal ini dengan lugas.”[AF.Red]