Saudara-saudaraku yang budiman,
Allah SWT telah menganugerahkan kepada kita hidup di dunia dalam rentang waktu yang misteri agar kita bisa mendayagunakan kehidupan ini sebaik-baiknya. al-Ghozali dalam kitab Bidayatul Hidayah memberikan gambaran tentang beberapa kelompok manusia dalam kehidupan ini, beliau berkata:
وَالنَاسُ ثَلَاثَةٌ اَحَدُهُمْ مَثَلُهُ مَثَلُ الْغِدَاءِ لَايُسْتَغْنَى عَنْهُ وَالْاَخَرُ مَثَلُهُ مَثَلُ الدَّوَاءِ يَحْتَاجُ اِلَيْهِ فِيْ وَقْتٍ دُوْنَ وَقْتٍ وَالْأَخَرُ مَثَلُهُ مَثَلُ الدَّاءِ لَايَحْتَاجُ اِلَيْهِ قَطُّ
Manusia itu terbagi menjadi tiga golongan: pertama adalah bagaikan makanan pokok, di mana orang tersebut selalu dibutuhkan sebagaimana halnya makanan pokok; kedua semisal obat, yang hanya dibutuhkan sewaktu-waktu saja; ketiga diumpamakan seperti penyakit, yang sama sekali tidak diperlukan.
(baca juga: Hujjah Aswaja: al Barzanji Pengarang Sholawat al Barzanji)
Sahabat-sahabatku yang selalu optimis,
Dengan demikian marilah kita belajar dengan tekun dan semangat baik dalam mempelajari ilmu agama maupun sains dan teknologi, sampai kita menjadi orang-orang yang ahli dalam bidangnya agar kehidupan kita bisa bermanfaat bagi orang lain. Sebagaimna Sabda Nabi Muhammada SAW:
خَيْرُ النَّاسِ أَنْفَعُهُمْ لِلنَّاسِ رَوَاهُ القَضَاعِي
“Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lainnya” (HR. al-Qadlaa’i)
Kawan-kawanku yang bercita-cita mulia,
Oleh karena itu, kita singkirkan jauh-jauh rasa malas dan enggan agar kita tidak menyesal di kemudian hari. sebagaiamana di sebutkan dalam kitab Ta’limul Muta’allim.
وليس للكسالى الخظ اليخظى سوى ندم وخرمان الأمانى
“para pemalas itu tidak akan mendapatkan apapun kecuali penyesalan dan gagal meraih cita-cita.”
Selamat berjuang menyongsong masa depan yang cerah, agar guru dan orang tua kita tersenyum bahagia.[AF.Editor]
*dari KH. Muhyiddin Abdusshomad, Syaikhul Ma’had Pesantren Nuris Jember