Indahnya Kembali ke Pesantren, Bangga Jadi Santri Nuris
Pesantren Nuris – Liburan segera berakhir, awal tahun masehi segera bergulir. Sudah saatnya santri bersiap menghadapi rutinitas pendidikan dan pembelajaran kembali. Sebab, tanggal 02 Januari 2017, tepat hari Senin tersebut sudah mulai proses pembelajaran. Namun, santri Pesantren Nuris (Nurul Islam) Jember sudah kembali H-3 sebelum back to school. Lebih dari 87% santri sudah berkumpul di pesantren perjuangan.
Sejak hari Rabu dan Kamis, tanggal 28, 29 Desember 2016 wali santri memboyong santrinya menuju Pesantren Nuris Jember. Tidak ada beban berarti yang dirasakan santri karena tak melewatkan tanggal 1 Januari 2017 bersama keluarga. Bagi santri, segera kembali ke pesantren tercinta justru mampu mengobati rindu yang menggebu untuk segera beraktivitas.
(Baca juga: Bergaya Khas Tjokroaminoto, Nuris Rebut Dua Piala Pidato Bahasa Indonesia di Ujung Tahun 2016 )
“Menghadapi tahun baru masehi tidak perlu latah. Tidak perlu segembita berlebihan. Selama apa yang telah dilalui tanpa kesan positif apalah artinya. Justru di awal masuk sekolah dan pesantren ini, kita lebih berintrospeksi diri, lebih mawas, dan meningkatkkan akhlakul karimah dalam diri kita,” kata Kavilatul Bariroh, salah satu santri yang menempuh pendidikan di MA Unggulan Nuris Jember tersebut.
Di kesempatan lain, Arofatul Uqufa, siswa cerdas yang kembali lebih awal mengungkapkan kesannya selama berlibur dan kembali ke pesantren. “Bahagianya kembali ke Nuris tercinta. Liburan kemarin yang mengesankan setelah wisuda penuh kebanggaan. Sekarang sudah saatnya kembali bergelut dengan waktu mengaji Alquran, membedah kitab kuning, dan mengkhatamkan buku pelajaran. Lalu bersiap menjadi pribadi yang sukses.” Katanya.
Sesaat kemudian, ketika Abdul Halim, wali santri Kavilatul Bariroh, mengantar anaknya ke pesantren, tampak tersenyum ringan. Seolah bebannya terlepas landas. Anak kebanggaannya telah dikembalikan ke pesantren. “Saya bersyukur Vela telah ke pesantren. Di sini lebih aman ketimbang di luar sana. Aura foya dan hura-hura serta dampak tahun baruan tidak sampai mengganggu anak saya karena sudah kembali ke pesantren.” Katanya.
(Baca juga: Alumni Nuris Sukses Wisuda di Poltek Jember dengan Pujian )
“Bangga sekali menjadikan anak saya santri Pesantren Nuris Jember. Lebih memahami gejala anak muda yang dewasa ini terus tergerus moral dan kelakuannya. Kembali lebih awal sebelum tahun baruan membuat hati saya lega. Semoga barokah pesantren terus mengalir dalam dirinya sehingga kelak ilmunya bermanfaat.” Tambahnya dengan penuh harap dan keyakinan. [AF.Red]