Syekh Ali Muhammad Abdul Wahhab Ali, Memperkuat Pemahaman Hadist dan Bahasa Arab Santri Nuris
Pesantren Nuris – Pondok Pesantren Nuris memiliki banyak cara untuk mendidik santrinya supaya menjadi orang ahli agama. Salah satunya adalah dengan mendatangkan syekh asal Al – Azhar, Mesir bernama Syekh Ali Muhammad Abdul Wahhab Ali. Kedatangan beliau pada tanggal 13 Juli, hari Sabtu malam dengan meriah di Masjid Baitun Nur. Seluruh santri Nuris menyambut sehabis jamaah isya’ dengan diiringi bacaan sholawat.
“Saya tahu, pasti setelah syekh Ali bin Muhsin Kembali ke Mesir, pasti akan di datangkan lagi Syekh yang menggantikan beliau. Karena memang jika mau melanjutkan study ke Mesir, setidaknya harus belajar dari orang yang berpengalaman tinggal di sana ”. Ucap Ustad Nafis, selaku ustad di Nuris 3.
(Baca juga: Bintang Broadcasting SMK Nuris Pancarkan Sinar Kemampuan Editing di Artefax.Id)
Dalam penyambutannya, Syekh Ali mengatakan bahwa, beliau sangat bergembira dapat menemui santri-santri Nuris dan mengajar mereka. Beliau memberikan beberapa nasihat di antaranya, “Ilmu tidak akan didapat tanpa adanya usaha dari murid dan guru. Ilmu adalah musuh bagi orang yang tinggi hati, seperti halnya air menjadi musuh bagi dataran tinggi. Semoga kita semua menjadi orang yang diberi ridho oleh Allah”.
Acara yang dihadiri oleh segenap santri, pengurus dan pengasuh ini memberikan suasana meriah ketika menyambut kedatangan syekh ke dalam masjid. Saat syekh sudah memberikan nasehat, semua yang hadir demi menyerap ilmu yang beliau sampaikan. Untuk memahamkan ucapan syekh, didatangkan salah satu ustad yang bertugas menjadi penerjemah atau translator. Acara ini memberikan kesan yang mendalam bagi semua yang hadir.
“Saya menjadi bersemangat jika syekh mengajari saya. Karena saya punya impian untuk kuliah di Al – Azhar, Mesir. Dan sekarang syekh Mesir datang ke Nuris untuk mewujudkan impian saya. Semoga Allah selalu memudahkan jalan saya”. Ucap salah satu santri MA Unggulan Nuris yang berkeinginan kuliah di Al – Azhar, Mesir. Acara ditutup dengan doa yang dipimpin oleh Kyai Muhyiddin dan diiringi sholawat beserta hadrah. [ANS.Red]