Kegiatan Istighotsah dan Tahlil Bersama Sebagai Bentuk Permohonan Perlindungan dan Kebahagiaan
Pesantren Nuris – Harlah Pondok Pesantren Nurul Islam Jember kian hari kian dekat. Sungguh perjalanan yang panjang, Pondok Pesantren yang dipimpin oleh KH. Muhyiddin Abdusshomad ini sudah mencapai usia 44 tahun. Hal ini mengingatkan kita betapa banyak ilmu yang telah diajarkan di dalam Pondok Pesantren Nuris dari generasi ke generasi.
Suasana gembira dan penantian oleh para santri memadati segala penjuru pondok. Harapan maupun doa dipanjatkan untuk keselamatan dalam istighosah dan tahlil bersama pada satu malam sebelum milad Pondok Pesantren Nurul Islam Jember. Bertempat di Masjid Baitun Nur pada hari Kamis Malam, 07 Agustus 2025, acara istighosah dan tahlil bersama dilangsungkan dengan khidmat.
(Baca juga : Promo Spesial Merchandise Harlah Pesantren Nuris Jember ke-44, Pesan Sekarang)
Acara ini benar-benar dikhususkan. Pasalnya, Syaikhul Ma’had, KH. Muhyiddin Abdusshomad, Syaikhotul Ma’had, Dr. Nyai Hj. Hodaifah, M.Pd.I, dan Syekh Ali Muhammad ikut menghadiri acara. Beliau adalah tokoh-tokoh istimewa bagi Pondok Pesantren Nurul Islam Jember. Tak ketinggalan, Gus Rahmatullah Rijal, S.Sos, Ning Balqis al Humairoh, S.Pd., dan pengurus lainnya mengikuti acara tersebut. Semua santri juga ikut dalam acara Istighosah dan Tahlil Bersama ini dengan khusyuk mengharap rida Allah.
“Acara berlangsung sangat meriah dan khusyuk karena seluruh santri berharap perlindungan dan berdoa. Acara ini juga agak mengejutkan, tetapi karena besok adalah milad pondok tercinta kita, jadi kami harus bergembira dan mengikuti acara dengan penuh rasa syukur. Semoga acara seperti ini menjadi acara prioritas dan sering diadakan karena banyak memberi dampak positif dan dapat mengingatkan kita akan butuhnya perlindungan dari Sang Maha Esa,” lugas M. Vidic Al-ghanis, siswa XI E Lembaga MA Unggulan Nuris Jember.
Acara diawali dengan pemeriahan tim hadrah Nuris, kemudian dilanjut dengan pembacaan Surah Yasin dan tahlil yang dipimpin oleh Gus Rahmat. Lalu, pembacaan istighosah dan ditutup dengan doa yang dipandu oleh Syekh Ali Muhammad. Acara sungguh khidmat nan penuh dengan harapan yang dipanjatkan oleh para santri. Pada malam itu, atmosfer di Masjid Baitun Nur benar-benar suci dan menggetarkan hati. [AFW/FDL/FNF.Red]