M. Zidni Mubarok : Alumni MA Unggulan Nuris Menjadi Berguna Lewat Filsafat dan Kitab Kuning

Menantang Zaman, Menggugat Iman yang Empiris

Pesantren Nuris – Dalam dunia pendidikan, setiap insan memiliki cerita unik dan perjalanan berbeda dalam mengukir mimpi serta harapan. Salah satu kisah inspiratif datang dari salah satu alumni unggulan MTs dan MA Unggulan Nuris, M. Zidni Mubarok. Lahir pada tahun 2005 dan tumbuh besar di Balung Lor, Jember, Zidni telah membuktikan bahwa dengan ketekunan dan semangat belajar, cita-cita besar bisa diraih meskipun banyak tantangan menghadang.

Zidni mengawali pendidikannya di MTs Unggulan Nuris dan kemudian melanjutkan ke MA Unggulan Nuris, tempat yang membentuk karakter dan dasar keilmuan agamanya. Selama menempuh pendidikan di sana, Zidni dikenal sebagai siswa yang tekun, giat membaca, dan memiliki rasa ingin tahu yang tinggi. Hobi membaca menjadi jembatan baginya untuk memperluas wawasan dan memperdalam pemahaman di bidang agama dan ilmu pengetahuan.

Ketika ditanya mengenai kesan selama menempuh pendidikan di Nuris, Zidni mengakui bahwa banyak hal positif yang ia dapatkan, Pesan saya agar ponpes Nuris lebih memerhatikan nilai ke-pesantrenan, agar santri tidak hanya pintar secara akademik tapi juga matang secara mental dan spiritual,” ujarnya dengan jujur dan penuh harapan.

Selepas lulus dari MA pada tahun 2024, Zidni melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi, yakni Ma’had Aly dengan fokus studi pada Aqidah Filsafat. Pilihan ini bukan tanpa alasan. “Saya memilih program studi dan universitas ini karena sangat miris melihat di era sekarang banyak orang yang meragukan keberadaan Tuhan hanya karena pendekatan empiris yang tidak bisa menjangkau hal-hal ghaib,” jelasnya dengan penuh keyakinan.

Baginya, dunia akademik adalah ladang untuk memperdalam pemahaman agama dan ilmu filsafat, sekaligus menjadi sarana untuk memperkuat keyakinan serta menyebarkan nilai-nilai agama dengan cara yang lebih rasional dan ilmiah. “Alhamdulillah, saya percaya bahwa yang penting adalah perjalanan belajar dan manfaat yang bisa saya berikan ke depan,” tambahnya dengan rendah hati.

(Baca juga : Syah Resa Pahlevi Nasih, Alumni MA Unggulan Nuris yang Aktif di PMR dan Paskibra, Kini Kuliah Akuntasi Syariah)

Di luar kegiatan akademik, Zidni aktif dalam berbagai aktivitas keilmuan dan organisasi. Salah satu yang paling menonjol adalah keterlibatannya dalam Bahtsul Masail, sebuah forum diskusi kitab klasik dan masalah-masalah keagamaan yang mengasah kemampuan berargumentasi dan pemikiran kritisnya. Selain itu, ia juga aktif dalam kegiatan belajar mengajar serta mengikuti berbagai seminar dan diskusi kitab yang menambah kedalaman wawasan.

“Diskusi kitab dan Bahtsul Masail sangat membantu saya untuk terus berkembang, tidak hanya sebagai mahasiswa, tetapi juga sebagai calon pendidik yang kelak ingin berbagi ilmu,” ujarnya penuh semangat. Aktivitas-aktivitas tersebut memperkuat cita-citanya untuk menjadi dosen yang tidak hanya mengajar, tetapi juga menginspirasi mahasiswa lain untuk mencintai ilmu dan agama secara mendalam.

Perjalanan akademik dan organisasi Zidni tidak lepas dari berbagai prestasi yang ia raih. Beberapa penghargaan dan pengalaman yang ia kumpulkan selama di Nuris antara lain adalah keikutsertaan dalam MQK Fathul Qorib, MHN Alfiah Ibnu Malik, dan gerak jalan paskibra yang menuntut kedisiplinan tinggi dan kerja sama tim. Semua pengalaman tersebut membentuk karakternya menjadi pribadi yang disiplin, bertanggung jawab, dan berjiwa pemimpin.

Zidni memiliki harapan besar untuk masa depannya. “Saya ingin menjadi orang yang berguna, tidak hanya untuk keluarga dan diri sendiri, tetapi juga untuk masyarakat dan bangsa. Saya berharap bisa berkontribusi melalui dunia akademik, khususnya dalam bidang aqidah dan filsafat, agar generasi muda semakin kuat keimanan dan pemahamannya,” katanya.

Untuk pesan kepada almamaternya, ia berharap agar pesantren Nuris dapat terus memperbaiki dan memperhatikan aspek ke-pesantrenan, sehingga kualitas pendidikan dan pembinaan karakter santri semakin baik. “Jangan hanya fokus pada akademik saja, tapi juga harus memperkuat nilai-nilai keislaman dan akhlak agar santri menjadi insan yang berakhlak mulia,” pesannya.

Kisah M. Zidni Mubarok menjadi contoh nyata bahwa perjalanan pendidikan bukan hanya tentang mengejar gelar, tetapi bagaimana mengisi proses belajar dengan pengembangan diri, semangat mengabdi, dan membangun masa depan yang bermanfaat bagi banyak orang. Dari Balung Lor, Jember, hingga ke bangku kuliah Ma’had Aly, Zidni membuktikan bahwa dengan niat yang kuat dan usaha tanpa putus, cita-cita tinggi seperti menjadi dosen yang menginspirasi bukanlah mimpi yang mustahil. [LA.Red]

 

Nama                  : M. Zidni Mubarok

Alamat                : Balung Lor, Jember

Hobi                    : Membaca

Lembaga            : MA Unggulan Nuris, 2024

Kuliah                 : Aqidah dan Filsafat, Ma’had Aly Nurul Islam Jember

Related Post