Kisah Inspiratif dari Muh. Toha hingga Meraih Kesuksesan
Pesantren Nuris – Berwirausaha bukan hanya soal mencari keuntungan, tetapi juga menjadi jalan untuk menjalankan syariat agama, mendapatkan rezeki halal, serta menafkahi keluarga dengan cara yang diridhai Allah SWT. Prinsip inilah yang dipegang teguh oleh Muhammad Toha, alumni SMA Nuris Jember tahun 2007 asal Dusun Sumber Gadung, Slateng, Kecamatan Ledokombo, Jember.
Toha dikenal sebagai sosok yang sederhana, religius, dan pekerja keras. Saat ini, ia sukses mengelola usaha pertanian khususnya tembaka. Ia juga memiliki usaha dagang dengan mendirikan sebuah toko.
Kisah hidup Toha adalah keseimbangan antara semangat kerja, ketekunan dalam ibadah, dan keteguhan prinsip. Ia meyakini bahwa rezeki sudah ditentukan oleh Allah Swt, namun harus diikhtiarkan melalui usaha yang halal. Baginya, menjadi petani atau pedagang adalah bentuk ibadah yang mulia.
Saat masih menjadi santri di Pesantren Nuris Jember, Toha sangat terinspirasi oleh dawuh-dawuh (nasihat) KH. Muhyiddin Abdusshomad. Salah satu pesan yang terus terngiang di benaknya adalah soal pentingnya menjadi muslim yang rajin, mandiri, dan bahkan kaya agar bisa membantu sesama serta mendukung perjuangan Islam.
(Baca juga : Berkat Kemampuan Membaca Kitab Kuning, Alumni SMA nuris Jember Raih Beasiswa di Ma’had Aly Nurul Islam Jember)
“Saya ingat betul dawuh Kiai Muhyiddin: Jangan malas, kita harus rajin dan harus kaya. Lihat Bu Nyai, bangun malam, habis tahajjud langsung ke toko Nuris untuk menyiapkan kebutuhan santri. Kalau kita kaya, kita bisa memberi dan membantu perjuangan Islam. Kata-kata itu tertanam kuat dalam hati saya,” tuturnya penuh haru.
Sebelum terjun ke dunia pertanian, Muhammad Toha lebih dulu membuka toko yang hingga kini masih berjalan. Namun, ia mulai tertarik pada dunia pertanian setelah melihat potensi keuntungan yang lebih besar, terutama dari hasil menanam tembakau.
“Tembakau itu luar biasa. Hasilnya bisa berlipat-lipat dari modal. Alhamdulillah, tahun 2018 kami sekeluarga bisa mendaftar haji dari hasil bertani tembakau. Pada tahun 2024 kemarin, kami bisa berangkat ke tanah suci,” ungkapnya penuh syukur.
Toha tidak hanya menjadi contoh sukses sebagai petani, tetapi juga membuktikan bahwa ikhtiar di jalan Allah akan membuahkan hasil yang luar biasa. Usahanya membuahkan hasil tidak hanya dalam bentuk materi, tapi juga keberkahan dalam hidup dan ibadah.
Pada bulan Mei 2025 lalu, ia mendapatkan kabar yang sangat membahagiakan. Ia dinyatakan lulus seleksi sebagai pegawai PPPK di Kementerian Sosial (Kemensos). Ia akan menerima SK yang dijadwalkan turun pada bulan Oktober 2025 mendatang. Saat SK turun, ia akan dilantik sebagai seorang ASN Kemensos.
Kini, ia bersiap mengemban amanah baru sebagai pegawai di Kementerian Sosial. Meski begitu, ia tetap berkomitmen untuk mempertahankan usaha tani dan tokonya agar tetap produktif dan bermanfaat untuk keluarga serta masyarakat sekitar.
Ia berpesan kepada adik-adik kelasnya di SMA Nuris Jember agar tidak malu berwirausaha dan jangan cepat menyerah.
“Jangan gengsi bertani atau dagang. Kalau halal dan bermanfaat, itu mulia. Kaya itu bukan untuk sombong, tapi agar kita bisa berbagi dan membantu sesama. Ingat, sukses itu tidak instan, tapi hasil dari proses panjang dan kerja keras,” tutupnya.
Pihak sekolah turut bangga atas pencapaian Muhammad Toha. Semoga kisahnya menjadi inspirasi bagi seluruh santri untuk terus berusaha, berdoa, dan menjaga nilai-nilai yang telah diajarkan selama di pesantren. [RY.Red]
Nama : Muhammad Toha
Alamat : Ledokombo, Jember
Lembaga : SMA NURIS JEMBER
Tahun Lulus : 2007
Pekerjaan :
- Pemilik Usaha “Tani Tembakau” & Toko Kelontong
- Pegawai PPPK Kementerian Sosial (SK Oktober 2025)