Aisyah Iftitah, Alumni SMA Nuris Jember yang Mantap Bekerja di Rumah Produksi “Donat Mindo” Semboro 

Ingin Jadi Pengusaha Kuliner, Pilih Bekerja Sambil Belajar 

Pesantren Nuris – Tak semua lulusan SMA langsung memilih jalur kuliah. Beberapa memilih jalan yang berbeda, tapi tetap membanggakan dan penuh makna. Salah satunya adalah Aisyah Iftitah, alumni kelas XII IPS 2 SMA Nuris Jember, yang kini tengah aktif bekerja sekaligus belajar di sebuah rumah produksi kue donat yang bertempat di Semboro, Jember.

Perempuan yang akrab disapa Aisyah ini mengaku bahwa sejak lama ia memang bercita-cita menjadi pengusaha kuliner. Daripada kuliah, ia lebih memilih untuk terjun langsung ke dunia kerja agar bisa memahami proses produksi, manajemen usaha, hingga seluk-beluk menjalankan bisnis kuliner.

“Saya memang punya mimpi jadi pengusaha, khususnya di bidang kuliner. Makanya saya ingin belajar dari bawah dulu. Sekarang saya kerja di rumah produksi donat, dan alhamdulillah di sana saya banyak belajar, bukan hanya soal membuat donat, tapi juga cara mengelola usaha,” ujarnya penuh semangat.

(Baca juga : Lolos SNBT di PLS UNEJ, Firyal Zahro Salsabila Bersyukur Pernah Sekolah di SMA Nuris Jember)

Bekerja di rumah produksi donat, Aisyah tidak hanya mengisi waktu usai kelulusan. Ia benar-benar memanfaatkan kesempatan ini untuk menyerap ilmu tentang dunia usaha. Mulai dari proses produksi makanan, pengemasan, pemasaran, hingga pelayanan konsumen.

“Di tempat kerja, saya bisa lihat langsung cara usaha kuliner dikelola. Saya merasa ini pengalaman yang berharga sebelum nanti benar-benar membuka usaha sendiri,” tuturnya.

Menurutnya, dunia kerja mengajarkan hal-hal yang tidak ia dapat di bangku sekolah. Ia belajar tentang tanggung jawab, kedisiplinan, dan cara bersikap profesional. Semua itu adalah modal penting bagi siapa pun yang ingin membangun usaha sendiri suatu saat nanti.

Aisyah juga menambahkan bahwa keputusannya untuk bekerja bukan hanya karena ingin mengejar cita-cita, tapi juga karena ingin tidak membebani orang tua. Ia bersyukur karena dari hasil kerjanya, ia bisa mulai mencukupi kebutuhannya sendiri.

“Alhamdulillah gaji saya di sana lumayan, cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Saya senang karena bisa belajar, dapat pengalaman, dan tidak perlu terlalu bergantung pada orang tua,” ungkapnya.

Baginya, menjadi mandiri sejak dini adalah salah satu nilai yang ia pelajari selama menjadi santri di Pesantren Nuris Jember. Ia terbiasa hidup jauh dari orang tua, mengatur kebutuhan sendiri, dan menjalani hari-hari dengan kedisiplinan.

Aisyah mengaku bahwa pelajaran paling penting selama menjadi santri adalah kemandirian dan tanggung jawab.

“Dulu saat sekolah di SMA Nuris Jember, saya belajar banyak hal. Bukan hanya akademik, tapi juga cara hidup mandiri, jujur, dan punya niat baik dalam setiap langkah. Itu semua sangat berguna di dunia kerja sekarang,” katanya.

Ia juga menuturkan bahwa suasana pesantren yang mendidik dan membangun karakter membuatnya lebih siap menghadapi dunia nyata. “Saya merasa lebih siap, karena sudah dilatih disiplin, kerja sama, dan menghadapi tantangan. Dunia kerja memang tidak mudah, tapi insyaAllah saya bisa karena sudah terbiasa hidup di lingkungan pesantren.”.

Sukses selalu untuk Aisyah Iftitah. Semoga kisah Aisyah bisa memberikan inspirasi bahwa masa depan harus diperjuangkan dan kita harus optimis dalam meraihnya. [RY.Red]

 

Nama                   : Aisyah Iftitah

Alamat                 : Semboro, Jember

Kelas                    : XII IPS 2

Lembaga             : SMA NURIS JEMBER

Tahun Lulus        : 2025

Pekerjaan            : Karyawan di rumah produksi “Donat Mindo” Semboro

Riwayat Prestasi : Khatam Tiga Kitab (Tarbiyatus Shibyan, Taisyirul Khollaq, dan Aqidatul Awam) 

Related Post