Dari Suka Pelajaran Sejarah, Kini Kuliah di Jurusan Impian
Pesantren Nuris – Kabar membanggakan datang dari salah satu santri putri SMA Nuris Jember. Ia adalah Cerry Ika Vatra Novianti, siswi kelas XII IPS 2. Gadis yang akrab disapa Cerry ini sukses menembus Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT) 2025 dan dinyatakan lolos di Program Studi Pendidikan Sejarah, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Universitas Jember. Pencapaian ini bukan hanya menjadi kebanggaan pribadi, tetapi juga membanggakan bagi lembaga dan keluarga besar Pesantren Nuris Jember.
Dalam wawancara singkat, Cerry mengungkapkan rasa syukur yang mendalam. “Alhamdulillah, saya sangat bersyukur bisa diterima di jurusan yang sesuai dengan minat saya. Sejak masih SD, saya memang sudah suka dengan pelajaran Sejarah. Bagi saya, Sejarah itu bukan pelajaran yang membosankan, justru sebaliknya, penuh cerita dan makna,” ujarnya penuh antusias.
Cerry menegaskan bahwa tujuannya masuk jurusan Pendidikan Sejarah adalah untuk menjadi guru sejarah yang bukan hanya mengajar, tetapi juga menginspirasi. “Saya ingin bisa mengubah pandangan tentang Sejarah yang terkesan membosankan. Saya ingin membuat Sejarah menjadi pelajaran yang seru dan dekat dengan kehidupan siswa,” tuturnya.
(Baca juga : Berani Mencoba Hal Baru, Siswi SMA Nuris Jember Raih Juara Harapan News Casting dalam Lomba Internal)
Gadis cantik yang berasal dari Sukamakmur Ajung Jember ini telah menjadi santri selama 6 tahun. Ia adalah alumni SMP Nuris Jember yang melanjutkan pendidikan di SMA Nuris Jember. Ia mengaku bahwa kehidupan pesantren telah memberikan bekal luar biasa, tidak hanya dalam hal ilmu agama, tetapi juga pembentukan karakter.
“Hikmah yang saya rasakan selama mondok itu luar biasa. Saya jadi tahu banyak hal yang sebelumnya tidak saya pahami. Baik dalam agama, akhlak, pergaulan, cara berpikir, semua diajarkan secara bertahap di pesantren,” ungkapnya. “Yang paling saya ingat adalah kita belajar hidup bersama, saling memahami, dan punya banyak teman yang bisa mengerti keadaan kita. Rasanya seru, bahkan sekarang saya jujur sangat merindukan suasana pesantren,” katanya sambil tersenyum haru.
Rasa terima kasih juga tak lupa ia sampaikan kepada para guru dan seluruh pembimbing di Pesantren Nuris Jember, khususnya SMA Nuris Jember. Cerry merasakan betul peran besar para guru dalam membimbing dan mendorong potensinya. “Saya ingin mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada seluruh ustaz/ ustazah dan Bapak/ Ibu guru yang telah membimbing saya dengan sabar. Tanpa mereka, saya tidak akan sampai di titik ini.”
Menurutnya, sistem pendidikan di SMA Nuris Jember sangat mendukung pengembangan akademik dan kepribadian. “Kami tidak hanya dibekali ilmu pengetahuan, tapi juga nilai-nilai kehidupan, disiplin, dan dorongan untuk percaya pada kemampuan diri sendiri. Itu sangat penting untuk membangun kepercayaan diri, apalagi saat menghadapi ujian seperti SNBT,” paparnya.
Ia juga menyampaikan harapannya agar bisa terus membawa semangat pesantren ke dunia luar, terutama di kampus dan masyarakat. “Saya ingin membuktikan bahwa lulusan pesantren itu bisa bersaing, bisa unggul, dan bisa memberi kontribusi nyata di mana pun berada.”
Kisah Cerry Ika Vatra Novianti menjadi salah satu contoh nyata bahwa pendidikan berbasis pesantren seperti di SMA Nuris Jember mampu mencetak generasi yang tangguh secara intelektual dan matang secara emosional.
Dengan fondasi nilai-nilai Islam yang kuat, lingkungan belajar yang mendukung, serta bimbingan guru yang penuh dedikasi, SMA Nuris Jember mampu mengantarkan banyak siswanya menembus perguruan tinggi impian mereka. Kini, Cerry telah melangkah ke dunia perguruan tinggi dengan membawa semangat, mimpi, dan identitas sebagai santri yang siap berkontribusi untuk masa depan bangsa. [RY.Red]
Nama : Cerry Ika Vatra Novianti
Alamat : Sukamakmur Ajung Jember
Kelas : XII IPS 2
Lembaga : SMA NURIS JEMBER
Tahun Lulus : 2025
Kuliah : Program Studi Pendidikan Sejarah, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Universitas Jember
Riwayat Prestasi : Khatam Delapan Kitab (Tarbiyatus Shibyan, Safinatun Najah, Kailani, Taisyirul Khollaq, Taqrib, Aqidatul Awam, Luqmatus Saighoh, dan Hujjah NU)
