Di Masjid Sunan Kalijaga

oleh: Lu’lu’ Kamilatul Hasanah* (Siswa kelas X IPA MA Unggulan Nuris) 

mendung berkubang di atas kubah hijau

angin berkabung memecah langit menjadi hujan air mata

di altar sujud ini ada kehilangan

 

kyai sepuh, bukan tangisan ini pada safarimu yang berakhir

tapi lorong waktu telah menjejakkan khazanah di bumi fana

di sisimu para wali, syuhada, dan malaikat menjagamu

izinkan kami mendekap sajadah dan berteduh pada sorbanmu

meski tak penuh seluruh,

mungkin sarung amanahmu masih menyelimuti iman kami

sebab getir dunia kini adalah satir kepongahan

 

kyai, oo kyai sepuh

di selasar masjid ini, genap terompah syahadat berserak-sesak

tuntunkan langkah kaki kami, selepas menghabiskan zikir yang tak pernah

seribu kalimah talkin terkhususkan menghantarmu, pulang.

izinkan kami mengikhlaskan melati dan kembangan wangi bertaburan

di latar peristirahatan

meski tak cukup menangkup

mungkin ketiadaan ragamu akan menyadarkan akal kami

sebab apalah arti dunia kini, jika pangkal liang adalah ujungnya

  • *puisi juara 2 lomba cipta puisi religi online di FKIP Unej 2016

kepada Embah Kyai Muchit

Jember, 2015

Related Post