9 Negara Datang, Santri Ingin Terbang

Nuris – Mahasiswa dari 5 negara asing ikut berpartisipasi dalam program Opening Nuris International Day. Turis-turis ini berasal dari Jerman, Filipina, Skotlandia, Myanmar, Malaysia, dan beberapa negara lainnya.

Gus Robith Qoshidi.Lc, menceritakan program “Nuris International Day” telah diadakan sejak 2 tahun yang lalu. Program ini diharapkan dapat menambah wawasan siswa-siswi Nuris Jember. “ Walau santri nuris berada didalam lingkup pesantren, tapi santri nuris memiliki wawasan yang global!” Ujar Gus Robith dalam pidatonya saat menjadi pembina upacara, Jember, Senin(08/08) pagi.

Program Nuris International Day diisi dengan diskusi mengenai culture. Sekitar 50 siswa perwakilan seluruh lembaga SMA sederajat ikut andil dalam program ini. Ketika tamu mancanegara itu ditanya pendapat mereka mengenai budaya Indonesia, mereka mengaku tertarik. Karena ketika mereka datang ke Indonesia, khususnya di Nuris, orang Indonesia menyambutnya dengan baik.

Gus Robith mengenalkan budaya yang berada di PP.Nuris. “ Pukul 3 santri wajib bangun untuk sholat tahajjud. Pukul 4 sholat shubuh, kemudian bersih-bersih pondok. Setelah itu semua santri sekolah islam (diniyah) untuk pembentukan karakter. Setelah diniyah, santri sarapan dan mandi kemudian berangkat sekolah. Pukul 1 kami pulang ke pondok kemudian sholat dzuhur dan ashar, karena kami punya 5 sholat yang di wajibkan. Lalu, diantara kami ada yang ikut program M-Sains. Kami harus pergi ke sekolah sampai pukul 17.00 WIB, kemudian kembali ke pondok untuk sholat maghrib dan isya’. Setelah itu kami sekolah islam (diniyah) sampai pukul 21.00 WIB. Kemudian kami belajar karena siswa punya PR dari guru mapelnya. Pukul 22.00 WIB semua santri wajib masuk kamar dan istirahat”. Pernyataan ini menghasilkan reaksi mengangguk bersama.

Salah satu mahasiswa dari Jerman, Dimitri memperkenalkan sistem yang ada di Jerman. Ia mengatakan bahwa di sekolahnya ia tidak pernah di beri PR. Akan tetapi, mereka bersekolah dari pukul 8 pagi sampai pukul 8 malam.

Mulai tertarik dengan budaya-budaya mereka, beberapa santri meminta izin pembawa acara untuk memperbolehkan bertanya lebih dalam mengenai negara yang mereka impi-impikan. Salah satunya, mahasiswa dari Filipina pun memperkenalkan universitas di negaranya. Ia mengatakan akan banyak beasiswa yang dapat mengantarkan pelajar Indonesia ke Filipina maupun negara-negara lainnya. Mereka menunggu pelajar Indonesia khususnya para santri di negaranya.

Usai acara Grand Opening Nuris International Day, Nuris boyband ikut serta memeriahkan acara ini dan di tutup dengan penayangan video-video singkat mengenai culture yang ada di Indonesia, tempat-tempat istimewa khususnya di daerah Jember. (Tim Website)

Related Post