Nuris-Slogan Go International bukanlah opini semata bagi Pondok Pesantren Nuris Antirogo Sumbersari Jember. Nyatanya, pondok pesantren berbasis modern namun dengan agamanya yang kental ini, mampu membuktikannya. Banyak alumni yang tersebar ke mancanegara, selain itu Nuris juga menjadi rujukan pelajar asing yang hendak belajar budaya dan agama di indonesia, utamanya di Jember.
Tahun ajaran 2016/2017 Pesantren Nuris menerima 6 pelajar yang terdiri dari 3 putri dan 3 putra dari empat provinsi di Thailand. Mereka adalah Mr. Hilmi Disa Ae (X PK B), Mr. Muhammad Sosalee Matong (X PK B), Mr. Mahnawee Yakoh (X PK B), Miss Rusada Tetae (VII H MTs), Miss Nurhayatee Yusoh (X PK B) dan Miss Ratsame Waeyusoh (X PK B). Para pelajar ini sebelumnya tidak saling mengenal, mereka baru saling kenal saat di Nuris. Tidak tanggung-tanggung ke enam siswa itu akan menempuh pendidikan sampai selesai. Melalui Masa Pembinaan Santri (MABISA) banyak yang mereka pelajari selama di Nuris, mulai dari pengenalan budaya, akhlak dan bahasa. Tidak banyak perbedaan antara bahasa sehari-hari mereka yakni Melayu, sehingga hal itu membuat mereka mudah dalam memahami Bahasa Indonesia.
Kedatangan mereka pada 27 Juli 2016 disambut begitu hangat oleh majelis pengasuh, asatidz dan seluruh santri. Mereka memilih Ponpes Nuris karena menurut mereka pesantren adalah tempat yang memiliki sistem pendidikan unggul dibidang bahasa arab serta agamanya.
“Kami di utus lembaga untuk belajar agama dan budaya d Indonesia, ilmu ini untuk kami sebarkan di Negara kami”. Ucap Miss Ratsame Waeyusoh, pelajar asal Thailand saat diwawancarai oleh reporter website Nuris (10/08).
“Alhamdulillah, kurang lebih 2 minggu berada disini mereka sudah bisa beradaptasi dan mulai akrab dengan para santri lokal. Bahkan hampir mengenal seluruh santri.” Ujar Fidela (16), salah satu santri putri asrama daltim. (Tim Website)