Resep Rahasia Meraih Beasiswa Kuliah LPDP

Oleh: Avan*

Setiap orang punya impiannya tersendiri namun tidak semua dapat meraihnya, sebagian hanya bisa menonton satu-persatu impian itu pupus karena tidak diperjuangkan secara sungguh-sungguh. Sejatinya, untuk bisa menggapainya tidak cukup hanya dengan bermimpi, namun berusaha dengan keras menyiapkan sejak dini sehingga saat kesempatan datang kita sudah dalam posisi siap.

(Baca juga: Keajaiban “The Power Of Kepepet”)

Saya Avan alumni SMA Nuris lulusan tahun 2008. Pada eraku di pesantren, saya lebih dikenal  sebagai seorang yang aktif di organisasi. Mungkin karena semasa itu aku menjabat sebagai  Pimpinan Umum Majalah Madani dan Ketua Umum Organisasi Pencinta Alam NUSAPALA.

Saat di Pesantren Nuris, impianku sederhana lulus SMA Nuris masuk Perguruan Tinggi yang bagus dan kuliah di Jurusan Matematika yang memang dari awal merupakan passionku, sampai akhirnya aku sadar Allah mengabulkan lebih dari itu. Selepas SMA Nuris, saya diterima di jurusan Matematika FMIPA UNEJ dan pasca lulus S1 Syukur Alhamdulilllah saya diberi kesempatan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang S2 dengan beasiswa penuh dari permerintah yakni beasiswa LPDP.

Beasiswa LPDP adalah Beasiswa paling hits dan paling banyak diburu oleh masyarakat Indonesia yang ingin melanjutkan pendidikannya untuk program magister ataupun doktoral. Pasca ditutupnya peluang untuk mendaftar beasiswa BPPDN dari dikti untuk calon dosen. Tak ayal besiswa LPDP sasaran utama kalangan fresh graduate yang ingin melanjutkan pendidikannya.

Kata orang jika sudah rejekinya tidak akan kemana, mungkin memang benar tapi bagiku seberapa besar rejeki yang Allah siapkan untuk kita, semua itu  hanya bisa kita dapatkan saat kita dalam posisi siap dan pantas menerimanya.

Saat S1 di awal semester aku sudah membangun impian baruku yakni melanjutkan kuliah S2 dengan jalur beasiswa, aku cari banyak informasi beasiswa tentang beasiswa lanjutan, pelajari persyaratannya, dan aku list daftar perguruan tinggi terbaik yang memiliki jurusan yang ingin aku tuju. Sampai akhirnya aku paham jika ingin lanjut S2 maka harus lulus dengan IPK minimal 3.00 dan jika ingin masuk dengan jalur beasiswa harus toefl 500 serta lulus tepat waktu. Aktif di organisasi dan kegiatan-kegiatan sosial dibuktikan dengan sertifikat-sertifikat kegiatan akan menjadi point lebih.

Semua hal tersebut menjadi acuanku selama menjalani proses perkuliahan, aku berupaya keras untuk bisa memenuhinya sedini dan semaksimal mungkin, mempertahanklan IPK agar tetap bagus tiap semesternya, lulus dalam semua mata kuliah agar tak perlu mengulang sehingga kuliah tidak perlu lama-lama, Tidak terlena dengan skripsi supaya bisa lulus tepat waktu, aktif dalam organisasi dan kegiatan-kegiatan sosial dan berlatih soal-soal toefl.

Pasca lulus S1  mimpiku sempat tertahan sejenak sembari memenuhi persayaratan yang belum bisa aku penuhi aku  bekerja di  BAPEMAS (Badan  Pembedayaan Masyarakat) Pemprov Jatim sebagai TFK selama 1,5 tahun. Baru pada februari 2015 impianku terjawab. Aku lolos seleksi beasiswa LPDP, dan 3 bulan setelah itu aku dinyatakan diterima sebagai mahasiswa program Magister Departement Statistika Prodi Statiska Murni F.MIPA IPB.

So, bagi kamu yang sedang kuliah, terutama adek-adek alumni Pesantren Nuris Jember, saran saya  sederhana,  minimal dari sekarang kamu sudah harus tahu setelah lulus mau jadi apa atau mau ngapain, cari banyak informasi tentang itu, lihat peluangnya, pelajari persyaratannya dan komitmen untuk menyiapkannya dari sekarang.

 

*Mahasiswa S2 Program Magister Departement Statistika Murni F.MIPA IPA Bogor, Alumni SMA NURIS Jember, Pesantren Nuris Jember 2008/2009

photogrid_14749113902931

(Baca juga: Mempersiapkan Santri Menjadi Generasi Harapan Bangsa)

Related Post