Teruntukmu Bunda
Oleh: Ida Sofiana*
Bunda.Begitu besar pengorbananmu. Yang kau lakukan untukku. Sembilan bulan kau mengandungku. Tanpa lelah kau menahan beban di perutmu. Saat kau melahirkanku. Nyawamu kau pertaruhkan. Engkau rela kesakitan. Asal anakmu terselamatkan.
Bunda……..Saat ku masih kecil. Aku sering menggangu lelapnya tidurmu. Tapi dengan penuh kesabaran. Kau gendong aku hingga aku kembali terlelap.
(Baca juga: Pada Angin Ku Titip Rindu )
Saat aku dewasa pun. Aku pun sering membuatmu kesal. Tapi kesabaran yang tinggi. Membuatmu tetap tegar.
Oh Bunda………….Begitu besar jasamu. Engkau adalah pahlawan dalan hidupku. Engkau adalah pahlawan dalam keluargaku. Engkau adalah pahlawan tanpa mengharapkan balasan.
Engkau bagaikan embun. Yang berikan kesejukan tiap hari. Engkau bagaikan matahari. Yang membuat hariku menjadi terang.
Bunda……… Tanpamu…aku takkan terlahir ke dunia. Tanpamu…aku takkan bisa apa-apa. Dari dirimu aku tau banyak hal. Dari dirimu pula aku tau arti kehidupan. Pengorbananmu sungguh besar tiada tara.
Besarnya gunung………Tak mampu untuk menandingi besarnya jasamu. Luasnya samudera…….Tak mampu memandingi luasnya pengorbananmu
Oh Bunda………..Tiada kata yang mampu melukiskan perjuanganmu. Emas dan permata takkan berharga bila di bandingkan dengan pengorbananmu. Hanya kata terima kasih. Yang dapat ku ucapkkan untukmu. Maafkan aku bunda………..
Atas apa yang telah ku perbuat padamu. Terima kasih bunda. Atas pengorbananmu untukku. Pengorbananmu akan selalu ku ingat. Akan ku kenang sepanjang hidupku. Dan akan menjadi kenangan indah dalam hidupku.
Terima kasih bunda……….
*Pelajar kelas XI IPS 2 SMA Nuris Jember