Setelah melaksanakan ibadah umroh, mengelilingi kota Makkah dan Madinah, peserta NSEP 2017 Saudi Arabia dan Mesir tersebut melanjutkan perjalananya ke Negeri Piramid. Negeri lautan ilmu, negeri yang melahirkan berjuta ulama.
Baca juga : (Do’a Kyai: Semoga Santri Nuris Bisa Ibadah Umroh Semua )
Saat itu, Selasa, 28 Februari 2017, kami tiba di negeri ini, nampaknya Mesir sedang musim dingin.
Alhamdulillah selama perjalanan, semua lancar, formasi anggota sehat semua dan lengkap. Ahmad Fauzan M. Kavin Rabbani XI PK A, Ihza Wahyu Ferdiansyah XI IPA MA, Abdul Aziz XI PK B dan M. Hasan Ulil Abror X PK A serta pembimbing dan pembinanya adalah Gus Robith Qoshidi Lc beserta Ning Lailatul Happy Dian. Pendampingnya, Ust. Imam sainusi dan Ust. Birril.
Berada di negeri ini, melihat megahnya piramid dan sejarah keilmuannya, semakin membuka pikiran dan hati kami, bahwa dunia ini sangat luas, Tuhan menciptakan begitu dahsyatnya keindahan, begitu merajalelanya keilmuan dan aku hanya secercah dari kepingan-kepingan ciptaan Tuhan yang sering terdiam.
Merasakan kehangatan dan keakraban orang-orang negeri seribu menara (Egypt)
____
Kami melanjutkan perjalanan, ziarah ke makam Sayyidina Husein, cucu Rosululloh Saw.
____
Kemudian, kami mengikuti Talaqqi kita Risalah Imam Syafi’i oleh Dr. Mahmud Abdurrahman di Universitas al-Ahzar.
____
Tak disangka, di tengah perjalanan yang begitu menyenangkan, kami bertemu dengan Pengurus Besar NU (PBNU) Prof. Dr. KH. Sa’id Agil Siradj di komplek makam sayyidina Husein.
____
Kegiatan kami selanjutnya adalah Talaqqi kitab Taqrib matan Abi Suja’ bersama Dr. Athiyah Abdul Maujud di Universitas al-Ahzar.
____
sekali lagi, kami berasa berada dalam titik ketenangan yang luar biasa, perjalanan ini benar-benar menentramkan hari, apalagi, melihat pemandangan kota Cairo dari Benteng Shalahuddin Al-Ayyubi, pahlawan islam yang menaklukkan pasukan salib.
____
Ziarah makam Imam Jalaluddin as-Suyuthi (pengarang kitab Tafsir Jalalain) di Khusy Qusun di luar pintu Qarafah, Kairo, Mesir.
Sepintas makam ulama besar Imam Jalaluddin as-Suyuthi ini biasa-biasa saja, tak menampakkan seperti makam ulama-ulama besar di Indonesian umumnya, namun karangan kitabnya sangat luar biasa dan telah dikaji oleh seluruh umat islam, utamanya di pesantren-pesantren di Indonesia. Pemerintahan/ umat Islam Mesir dengan Indonesia berbeda cara menghormati makam ulamanya. Namun, disamping ada juga makam ulama besar Mesir yang masih sangat terawat, dan ada juga makam ulama besar yang terlihat sangat memprihatinkan.
____
Ziarah ke-2 yaitu Imam Syafi’i atau Abdullah Muhammad bin Idris asy-Syafi’i adalah seorang mufti besar islam yang juga pendiri Madzhab Syafi’i. Imam ini tergolong kerabat dari Rosululloh SAW (keturunan dari al-Muthalib, saudara dari Hasyim, kakek Rosululloh SAW). Lahir di Gaza, Palestina di tahun 150 H / 767 M. Imam Syafi’i banya menulis kitab yang berisi madzhab beliau. Di antara kitabnya Al-Umm, Imla’ al-Shaghir, Jizyah, al-Risalah, dan lain sebagainya. Beliau wafat pada tahun 204 H. Makam Imam Syafi’i di Basyatin Cairo, sekitar km dari makam Imam Jalaluddin as-Syuyuti.
Simak terus perjalanan religius peserta NSEP di Mesir. Mudah-mudahan kita semua mendapat barakah ilmu dari beliau-beliau yang telah wafat. Amin.