Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Adakan Lomba Musabaqoh Kitab Kuning di Pesantren Nuris Jember

Pesantren Nuris– Dengan globalisasi saat ini dan mulai tergerusnya penerus-penerus hebat para kyai, patrai PKB memiliki kegiatan rutin di pesantren-pesantren salaf maupun moderen yakni mengadakan lomba Musabaqoh Kitab Kuning.

(Baca juga : Tempat Strategis, Nuris Jadi Tuan Rumah Semifinal Musabaqoh Kitab Kuning 2017 )

Lomba ini dimulai bulan Maret untuk babak penyisihan disetiap kabupaten dan Semifinal dilaksanakan mulai tanggal 5-24 Mei 2017. Pada tanggal 21 Mei 2017 lomba ini bertempat di Pamekasan dan Kabupaten Jember yang bertempat di Pesantren Nuris.

Ada beberapa zona yang di buat oleh panitia yaitu zona 1 di Kediri (Pesantren Lirboyo), zona 2 di Surabaya (Pesantren Amanatul Ummah), zona 3 di Jember (Pesantren Nurul Islam), zona 4 di Pamekasan, zona 5 di Trenggalek dan zona 6 bertempat di Gresik (Gedung PCNU).

Juri yang dipilih oleh DKN (Dewan Koordinasi Nasional) ada 8 yaitu Ust. Jamroni, Ust. Mu’allimin, Ust. Taufik, Ust. Ahli Shodiqin, Ust. Ahmad Nizan, Ust. M Zainul Arifin dari LBM (Lembaga Batshul Masa’il).

Kategori penilaian hanya diambil juara satu, dua dan tiga disetiap zona, namun saat final hanya diambil juara satu yang dilaksanakan di Jakarta. Juara 1 mendapatkan  tiket umroh dan pembinaan 10 juta, juara 2 pembinaan 20 juta dan juara 3 pembinaan 15 juta dikategori ulya. Juara satu, dua dan tiga didalam kategori ula hanya mendapat pembinaan uang saja.

Tujuan diadakannya acara ini yang pertama adalah ajang silaturrahmi antar pesantren dan memperkuat kitab kuning sebagai hazanah kekuatan kita dalam berbangsa dan bernegara.

Harapan Ust. Junaidi Abdillah selaku  wakil ketua DKW Garda Bangsa Jawa Timur adalah “Lomba kitab kuning ini setiap tahunya akan diadakan dan nanti kita akan berjuang bagaimana kemudian bukan hanya kita yang melaksanakan acara ini, tapi pemerintah juga bekerja sama dengan partai kami, kitab kuning kekuatan berbangsa dan bernegara, makanya bukan hanya ngomong tentang agama tapi juga ngomong tentang hubungan antar manusia dan pemerintah negara.” (Red/Shilut)

Related Post