Pesantren Nuris – Banyak program pelatihan menjadi guru di lembaga Pesantren Nuris Jember, salah satunya ialah program guru kader. Biro Sumber Daya Manusia (SDM) Pesantren Nuris Jember kembali merekrut generasi guru kader untuk yang kedua kalinya. Dari 2500 santri, hanya 18 santri yang memiliki kesempatan untuk mengabdi dan berbagi ilmu dengan santri lain di Nuris selama 1 tahun, yaitu 10 putra dan 8 putri. Guru kader ini terdiri dari siswa kelas XII MA, SMA dan SMK.
Baca Juga : (Siraman Religi ala Gus Abduh di Ramadhan Ceria Akbid Antirogo)
Ustad Abu Bakar, selaku Ketua Biro SDM, dalam rapat pertemuan dengan wali santri guru kader kemarin (18/6) berujar tentang berbagai teknisi guru kader. “Jika siswa kelas XII selain guru kader, setelah UNBK langsung pulang ke rumah mereka masing-masing, maka beda halnya dengan 18 siswa ini. Mereka harus merelakan waktu berliburnya dan tetap berada di pondok untuk menemani adik kelasnya hingga akhir tahun ajaran,” katanya.
Pada kesempatan lain, beliau mengatakan bahwa tujuan membentuk program guru kader itu tidak hanya dilatih menjadi seorang guru, namun mereka juga akan dilatih dalam hal kepemimpinan dan kepengurusan. “18 guru kader akan ditempatkan di dua asrama, yakni guru kader putra untuk asrama MTs dan guru kader putri di asrama pondok putri pusat,” ujarnya.
Menurut Ustad Abu Bakar, guru kader tersebut juga diberi keistimewaan oleh pihak yayasan dan pengasuh, yaitu dibebaskan tidak membayar uang makan per bulan. “Walaupun tidak seberapa, tapi mohon dihargai pemberian pengasuh tersebut. Ini termasuk upaya beliau dalam meninggikan derajat guru,” tuturnya.
Di akhir pidatonya, beliau mengharapkan, “saya berharap kepada wali santri untuk terus mendukung program ini. Karena para guru kader ini tidak akan sukses tanpa dukungan kita.” (Iffa/Bill/RED)