Sang Pejuang Pendidikan

*Oleh: A. Zulfa Maufida A

Penulis adalah salah satu siswa kelas XII IPA SMA Nuris Jember*

Mereka yang selalu mengajarkan ilmu yang dimilikinya, mereka yang selalu mendidik untuk menjadikan anak didiknya lebih baik lagi dan mereka pula yang menjadikan orang-orang hebat lahir disekitar kita. Ya, yang biasa disebut dengan panggilan “Guru”, sang pahlawan tanpa tanda jasa. Guru adalah salah satu aktor utama yang menentukan kesuksesan pendidikan disamping orang tua, lingkungan masyarakat dan elemen lainnya. Seorang guru yang aktif dan inovatif akan mencetak generasi-generasi yang berkualitas.

Guru harus mampu memposisikan diri sebagai orang yang profesional dan ideal, yakni mampu menciptakan kondisi dan suasana belajar yang kondusif seperti suasana belajar yang menyenangkan, menarik, memberi rasa nyaman, memberi ruang pada siswa-siswinya untuk berpikir aktif, kreatif dan inovatif dalam mengeksplorasi dan mengolaborasi kemampuan peserta didiknya. Semua itu merupakan tugas mulia sang guru untuk muridnya.

Segala profesi yang ada di dunia ini pasti membutuhkan guru untuk mencapai titik keberhasilan dan kesuksesan. Mulai dari siswa, dokter sampai para ilmuwan pun pasti juga membutuhkan guru. Itu berarti bahwa guru merupakan profesi pada tingkatan pertama dalam hal mengajarkan ilmu.

Dalam konteks pendidikan, guru mempunyai peranan yang besar dan strategis, hal ini disebabkan karena guru menjadi garda terdepan dalam proses pelaksanaan pendidikan. Memang tidak semua orang membutuhkan guru dalam menjalani kehidupannya. Ada orang yang mampu belajar otodidak tanpa bantuan guru bisa faham dan bisa menguasai materi, namun mayoritas orang pasti membutuhkan seseorang yang lebih ahli untuk mengajari ilmu baru.

Di sinilah letak strategis peranan guru dijalankan. Para guru selalu mentransfer ilmunya kepada para muridnya. Dalam benak mereka sudah tertancap kuat amanah untuk mendidik serta menjadikan siswa-siswinya lebih baik dan lebih pintar. Karena mengajarkan ilmu yang bermanfaat adalah sedekah yang tak terputus.

(Baca juga: Perubahan yang Tak Akan Bisa Mengubah Islam)

Terbayang betapa sakit hatinya ketika sang guru sedang menjelaskan materi lalu murid seenaknya saja berguarau dengan teman tanpa memperhatikan pelajaran. Terlebih lagi jika murid sering membuat jengkel dengan tingkah laku yang kurang berkenan di hati sang guru.

Namun apakah siswa-siswinya sadar bahwa tugas guru sangat besar? Di atas pundak gurulah terdapat beban yang berat dan semakin menantang. Di era sekarang para guru dituntut menjadikan anak didiknya menjadi orang hebat dengat disertai akhlak yang taat. Itu salah satu alasan mengapa guru harus digugu dan ditiru.

Maka sudah seharusnya para pelajar harus selalu menghormati dan menghargai semua guru. Karena dengan selalu berupaya menjadi orang baik dan melakukan yang terbaik, maka kebaikan akan selalu berada di sekitar.

Related Post