Nuris “Menata Hati”, Bangga Mengabdi dan Berkhidmah

Nuris “Menata Hati”, Bangga Mengabdi dan Berkhidmah

Pesantren Nuris – Program “Menata Hati” Pesantren Nuris Jember merupakan gebrakan terbaru dari Pengasuh Pesantren, Gus Robith Qoshidi, Lc. Demi mewujudkan pendidikan karakter seperti yang telah digemakan secara nasional, Pesantren Nuris Jember pun turut berinovasi dalam mengaplikasikan program tersebut sejak bulan Agustus lalu (27/08/2017).

Peran ustadz dan ustadzah dalam penggemblengan santri menjadi manusia berakhlakul karimah sangat vital, maka mereka dijadikan figur dalam menyukseskan program “Manata Hati” tersebut. Ustadz  dan ustazah adalah teladan bagi seluruh santri.

(Baca juga: Pesantren Nuris Jember Sukseskan Santri of The Year 2017)

Menjadi sosok ustadz itu harus total dan utuh,  sebab jika tidak, proses penggemblengan santri menjadi manusia berakhlak dan cerdas juga tidak akan sukses. Dari dewan asatidz ini lah sumber itu harus dialirkan melalui sikap dan tindakannya. Bahkan, program ini tidak hanya dewan asatidz di Pesantren Nuris Jember yang melaksanakan, seluruh guru di lembaga formal juga ikut-serta memasifkan program “Menata Hati” ini.

Dalam beberapa kesempatan, Nur Salim, Koordinator Kepala Bidang Yayasan Nurul Islam Jember, dan sekretarisnya, Aniyatul Karimah, menyatakan, “Semua guru dan karyawan Nuris sudah seyogyanya mengabdikan diri pada ilmu dan agama. Salah jika ada orang datang ke Nuris cari uang. Nuris bukan tempat cari uang.”

Berangkat dari wacana tersebut, Gus Robith Qoshidi, Lc menyimpulkan, “Kita memilih menjadi pendidik itu harus berkhidmat, mengabdi. Tunjukkan kualitas dan komitmen kita sebagai guru dan manusia pilihan yang mengabdikan diri pada ilmu dan agama. Di sini lah hati kita ditata untuk menempati ruang tugas guru/pendidik secara total.”

(Baca juga: Motivasi Sains Bersama Gus Pur, Nuris Cetak Generasi Sains Qur’ani)

Potensi guru dan dewan asatidz di Pesantren Nuris Jember tidak diragukan lagi, saat ini gebrakan pengasuh mengarah pada tindakan nyata yang dapat dicontoh siswa seperti menjaga kebersihan lingkungan pesantren, kesopanan, kepedulian pada siswa, dan lain-lain.

Di Pesantren Nuris Jember, seluruh ustadznya pun sudah membentuk jadwal piket kebersihan khusus. Dimulai dari seluruh ustadz yang terjun di lapangan sebagai subjek kebersihan agar santri tahu, bahwa pengabdian berupa tindakan kecil ini pun sangat penting.

“Jika mencintai lingkungannya, kita pasti menjaga segala keutuhannya, apalagi kebersihannya. Kyai bahkan mengatakan berkhidmah dan mengabdi lebih utama dari belajar. Pengabdian yang utuh sebagai pendidik tidak hanya mengajar tetapi segalanya,” Ungkap Ustad Anwar, selaku Koordinator Program Menata Hati Pesantren Nuris Jember tersebut.

“Setiap pengurus pesantren dengan tertib dan senang hati melaksanakan piket di dalem kyai dan seluruh lingkungan Pesantren. Semoga pengabdian ini bernilai ibadah dan barokah untuk kehidupan dunia hingga akhirat, “Tambahnya”.[AF.Red]

Related Post