Pesantren Nuris – Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia (Menristek-Dikti RI) Muhammad Nasir berkunjung ke Pesantren Nurul Islam Jember (26/9/2017). Beliau tiba di pesantren Nuris ba’da maghrib dan disambut hangat oleh ribuan santri Nuris.
Mantan Rektor Universitas Negeri Semarang (Unnes) tersebut memberikan sambutan untuk santri Nuris di masjid Baitun Nur. Dalam sambutannya beliau menyampaikan bahwa santri bukanlah forum terbelakang, melainkan generasi peradaban Islam yang akan datang.
“Di zaman modern ini santri jangan merasa terkucilkan dengan mereka yang bukan santri. Jangan merasa terkucilkan dengan mereka memiliki teknologi. Santri pun bisa menciptakan karya yang lebih dari mereka dan akan merubah pandangan dunia terhadap pesantren,” tutur Menteri yan juga pernah nyantri di Al Ishlah Kediri.
“Santri Nuris adalah santri yang hebat, mereka sudah berhasil ciptakan mobil sendiri yang diberi nama Moris (Mobil Karya Santri Nuris). Hebatnya lagi mobil tersebut berbahan bakar listrik,” tambahnya.
Muhammad Nasir adalah sosok pemimpin dari seorang santri, beliau adalah alumni pesantren. Kedatangannya di Pesantren Nuris menginspirasi santri Nuris. Seakan, mulai membuka hari santri, jika seorang jadi bisa menjadi pemimpin Negara. Pemimpin yang berasal dari santri pasti memiliki akhlaq yang baik dalam memimpin.
(Baca juga: Sukses di Nuris, Lanjutkan Sarjana di Thailand, Hingga Berprestasi Internasional)
“Dapatkan kunjungan dari Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia yang merupakan alumni pesantren adalah kebanggan tersendiri bagi saya sebagai seorang santri. Saya semakin sadar bahwa santri tidak melulu belajar agama, tetapi santri juga bisa menjadi seorang pemimpin,” ungkap Anis Nabila salah satu santri MA Unggulan Nuris Jember. (Red/Aura/Ayu)