Penulis:Musyarofah/MN
Ada seorang manusia yang bertemu dengan setan di waktu subuh. Entah bagaimana awalnya, akhirnya mereka berdua sepakat mengikat tali persahabatan. Ketika waktu subuh berakhhir dan orang itu tidak mengerjakan shalat, maka setan pun sambil tersenyum bergumam, “Orang ini memang pantas menjadi sahabatku…..!” Begitu juga ketika waktu dzuhur orang ini tidak mengerjakan shalat, setan tersenyum lebar sambil membatin, “ Rupanya inilah bakal teman sejatiku di akhirat nanti…!”Ketika waktu ashar hampir habis tetapi temannya itu dilihatnya masilh juga asik dengan kegiatannya, setan mulai terdiam…… kemudian ketika datang waktunya maghrib temannya itu ternyata tidak shalat juga, maka setan Nampak mulai gelisah, senyumnya sudah berubah menjadi kecut. Dari wajahnya nampak bahwa ia seolah-olah sedang mengingat-ingat sesuatu.
(Baca juga: Ajaran 3B)
Dan akhirnya ketika dilihatnya sahabatnya itu tidak juga mengerjakan shalat Isya’ maka setan itu sangat panik. Ia rupanya tidak bisa menahan diri lagi, dihampirinya sahabtnya yang manusia itu sambil berkata penuh ketakutan, “Wahai sobat, aku terpaksa memutuskan persahabatan kita!”. Dengan keheranan manusia bertanya, “Kenapa engkau ingkar janji bukankah baru tadi pagi kita berjanji akan menjadi sahabat?”. Aku takut!”, jawab setan dengan suara gemetar. “Nenek moyangku saja yang dulu hanya sekali membangkang pada perintah-Nya, yaitu ketika menolak disuruh sujud pada Adam, telah dilaknat-ya. Apalagi engkau yang hai ini saja kusaksikan lima kali membangkang untuk bersujud pada-Nya. Tidak terbayangkan olehku bagaimana bersarnya murka Allah kepadamu”!, kata setan sambil ngeloyor pergi.