ku berjalan melangkahkan kaki. kini…. perjalanan itu terhenti. bersama irama hati. ku mencobs memahami. setiap takdir dan scenario yang telah dia kehendaki.
perjalananku tak tentu. Selalu mengarahkan pada garis-garis buntu. Mungkin karena kesalahanku. yang selalu lalai akan kewajibanku.
ku mencoba mengingat dan kembali pada jalan-Nya. di setiap irama nafasku. ya…hanya dengan mengingat-Nya. dia tuhanku pengatur alamku.
kini bendungan tak sanggup lagi. memopang dan menahan kristal-kristal dari mataku. mengingat kesalahan yang melumpuhkan kehidupanku.
(baca juga: dr. Soebandi, Sembuhkan Luka Kami)
dan kini, detik ini. ku coba merangkai kembali. melanjutkan perjalanan yang sempat terhenti. mencoba menelan pahit manisnya kehidupan ini. dan inilah kehidupanku. kehidupan untuk manusia. penegak hukumku.
Penulis puisi di atas adalah Lukmanul Hakim/MN.