Keseruan Pelajar Thailand Latihan Pramuka di Pesantren Nuris Jember (TSEP 2018 part 2)

Keseruan Pelajar Thailand Latihan Pramuka di Pesantren Nuris Jember (TSEP 2018 part 2)

Pesantren Nuris – Meski tampak bekas hujan mengguyur bumi Pesantren Nuris Jember bakda asar, bau tanah yang berterbangan, peserta ekstrakurikuler pramuka dari SMA, SMK, dan MA Unggulan Nuris tetap semangat latihan. Tim Pramuka Denjaka Dewi Uma yang terbagi dalam tim putra dan putri Pesantren Nuris Jember ini merasa latihan sore itu sangat spesial. Pasalnya, 12 pelajar asal negeri gajah putih yang tergabung Thailand Student Exchange Programme (TSEP) 2018 juga turut berbaur dan bersemangat latihan.

Jumat petang (20/04/2018), sekitar pukul 15.30 WIB, pelajar Thailand tersebut sudah berkumpul. Tiga pelajar putra langsung berkumpul di halaman depan pesantren sedangkan sembilan pelajar putri berkumpul di halaman tengah. Sulfa Manni’, pelajar asal Thailand yang kini proses kelulusan di  MA Unggulan Nuris sebagai pemandu bahasa kedua belas pelajar yang saat ini sedang mengikuti agenda Camp School Holiday selama 4 pekan di Pesantren Nuris Jember.

(baca juga: Keliling Antirogo, Belasan Santri Asal Thailand JJS Gembira Bersama Ustazah Pesantren Nuris Jember (TSEP 2018 part 1))

Meski agak sulit dalam penerjemahan bahasa, latihan tetap penuh dengan canda dan tawa. Kedua pelajar Thailand berusaha mengikuti materi baris-berbaris dan diselingi yel-yel dengan antusias. Mereka yang hadir tersebut yakni, Nuha Datoo, Imteenan Datoo, I Nas Padung, Kaosat Chewae, Mubarak Kadenghayi, Husna Laeache, Maroa Yeepong, Nurul Amani Wateh, Ibtisan Wateh, Roiyan Tolu, Muhmat Fittri Arwae, Muhammadhamdu Laeache.

“Senang sekali, pelajar Thailand tidak sungkan-sungkan gabung latihan. Kami bangga sekali. Mereka memang ke sini mencari pengalaman belajar mulai dari pendidikan formal, diniyah, hingga ekstrakurikuler termasuk pramuka. Alhamdulillah tadi lancar kegiatannya.” Kata Kharis, koordinator latihan pramuka di SMA Nuris Jember.

“Kesulitannya bahasa, mereka tidak bisa bahasa Inggris juga, jadi agak repot. Untung ada Sulfa, santri Thailand pertama yang sekolah di MA Unggulan Nuris, dia sudah paham bahasa Indonesia. Menyenangkan dan ini menjadi suatu kebanggaan tersendiri, jadi setiap pekan sekitar 3 pekan lagi kami akan latihan bersama dengan persiapan kemah inernal dengan mereka.” Imbuhnya.[AF.Red]

 

 

Related Post