Nuris, Jalan Menuju Cahaya

karya: Sholwatul Aisyah*

kita tak pernah saling memperkenalkan diri apalagi mengenal. di persimpangan jalan aku tersesat, di mana jalan menuju pulang. saat dunia hingar, pendar dosa dianggap lumrah dan zamani. saat kanak dan remajanya bangga dengan kebugilan akalnya. selebihnya yang sepuh malah asyik menipu daya, lupa dunia akan berakhir

(baca juga: Oase)

senjakala mayapada ini tampak mendung. butiran gerimis jatuh di jantung hati yang lemah. sungguh mataku tak mampu melihat apa pun di langit. gulita ini terlalu pekat dalam sekarat waktu. bilamana ada seberkas cahaya, sungguh ingin kutiti jalan. setapak demi setapak. aku ingin pulang. melalui hikmah pengetahuan, penunjuk jalan ulung yang melintang. sekian jalan di hadapan, menuju gerbang Nuris penuh harapan. di situ ada cahaya

kuterawang dalam geramnya zaman, menempuh waktu dengan kalam Tuhan.

*penulis adalah siswa MA Unggulan Nuris kelas XI PK B

Related Post