Seluk Beluk Agama Islam

Agama Islam merupakan agama monoteis dan salah satu dari agama Abrahamik. Kata Islam berasal dari bahasa Arab “Aslama-Yuslimu-Islaman, yang berarti menyelamatkan. Islam juga bisa diartikan penerimaan dan penyerahan diri sepenuhnya kepada Tuhan. Penganutnya harus menunjukkan ini dengan menyembahnya, menuruti perintahnyam dan menghindari kemusyrikan. Dengan jumlah penganut lebih dari satu seperempat miliar orang di seluruh dunia.

Sejarah lahirnya agama Islam tidak dapat dilepaskan dari masa sebelum Islam. Khususnya  kawasan Jazirah Arab karena agama ini diturunkan di kawasan tersebut. Sebelum kedatangan Islam, penduduk Jazirah Arab dikenal dengan kaum Jahiliyah. Menurut P.K Hitti dalam bukunya History of The Arabic, makna Jahiliyah yang disematkan kepada bangsa Arab saat itu bukan berarti bodoh dalam segi ilmu pengetahuan, melainkan bodoh dari segi agama karena pada zaman sebelum Muhammad datang tidak ada nabi dan kitab suci yang dijadikan sebagai panduan hidup. Mereka terbelakang secara moral, sehingga tidak menemukan nilai-nilai kemanusiaan, membunuh anak dengan dalih kemuliaan, memusnahkan kekayaan dengan perjudian, dan lain-lain.

Di tengah dekodensii moral yang dialami masyarakat Arabm Allah SWT menurunkann wahyu kepada nabi Muhammad agar menyeru dan mengajak mereka ke jalan yang benar. Tepat pada tanggal 17 Ramadhan malaikat Jibril datang menyampaikan wahyu pertama itu. Nabi Muhammad dipilih oleh Allah SWT sebagai Rasul untuk mengajak seluruh umat manusia berada di jalan Allah SWT.

Dengan turunnya wahyu tersebut dimulailah ajaran agama Islam. Pada mulanya nabi Muhammad mengajarkan agama Islam kepada istrinya, Siti Khodijah. Kemudian diikuti oleh keponakannya yaitu Ali bin Abi Thalib yang saat itu masih berumur 10 tahun serta Zaid bin Haritsah. Kemudian, beliau mengajak sahabat karibnya yaitu Abu Bakar as-Siddiq. Secara perlahan-lahan, risalah Islam mlai diajarkan secara meluas, tetapi masih terbatas di keluarga dekat dari suku Quraisy saja. Setelah melakukan dakwah secara sembunyi-sembunyi. Nabi Muhammad mendapat perintah dari Allah SWT untuk menyebarkan Islam secara terang-terangan.

Berbagai upaya dilakukan oleh Nabi Muhammad untuk mengislamkan masyarakat Arab tidak berjalan dengan mudah. Hal itu dikarenakan masih kuatnya keyakinan dan tradisi yang dianut oleh penduduk saat itu sehingga sulit bagi mereka meninggalkan penyembahan berhala. Bahkan, ajaran beliau ditolak habis-habisan oleh kaum Quraisy. Banyak alasan mereka untuk menolak keyakinan yang dibawa oleh nabi Muhammad. Akibat penolakan yang dilakukan oleh kaum Quraisy. Perlakuan tisak menyenangkan pun didapat oleh Nabi Muhammad. Namun, beliau tetap tegar dan tabah menghadapi semua perlakuan buruk dari kaum Quraisy. Berbagai cara pun dilakukan kaum Quraisy agar nabi Muhammad menghentikan dakwahnya. Kebencian kaum Quraisy terhadap nabi Muhammad semakin meningkat manakala mereka menyaksikan penganut Islam terus bertambah. Tidak hanya penghinaan yang ditimpakan kepada beliau, tetapi juga rencana pembunuhan yang disusun oleh Abu Sufyan.

Pada saat menghadapi ujian berat tersebut, nabi Muhammad mendapat perintah dari Allah SWT untuk melakukan perjalanan yang dikenal dengan Isra’ dan Mi’raj. Beliau menerima syariat untuk mengerjakan sholat 5 waktu. Peristiwa ini terjadi pada tanggal 27 Rajab sesudah beliau diangkat menjadi Nabi dan Rosul. Peristiwa Isra’ dan Mi’raj ini disampaikan oleh Nabi Muhammad kepada kaum muslimin. Setelah peristiwa Isra’ dan Mi’raj, Islam mengalami perkembangan yang sangat pesat terutama setelah kedatangan penduduk Yastrib yang berhaji ke Mekah. Mereka terdiri atas suku Aus dan Khazraj, kemudian menyatakan masuk Islam.

(baca juga: Kehebatan Wanita Mar’atus Sholihah)

Karena tekanan dan siksaan dari kalangan kaum Quraisy kepada Nabi Muhammad semakin menjadi-jadi. Nabi Muhammad pun memutuskan untuk hijrah dari Mekah ke Madinah pada tahun 622 M. Peristiwa ini sekaligus menandai lahirnya tahun Islam. Di kota inilah, umat Islam mengalami perubahan yang besar. Jika di Mekah mereka adalah umat yang lemah dan tertindas di Madinah mereka mempunyai kedudukan yang baik dan menjadi umat yang kuat serta mandiri.

Setelah beberapa tahun Nabi Muhammad memimpin Islam di Madinah pada tahun 10 H. Beliau menunaikan ibadah haji wada’ bersama sekitar 100.000 pengikutnya. Dua bulan setelah menunaikan ibadah haji itu. Beliau menderita sakit. Lalu, pada 13 Rabiul Awal 11 H/8 Juni 632 M. Beliau wafat dan dimakamkan di masjid Nabawi.

(baca juga: Kunci Utama Menjadi Sukses)

Setelah nabi Wafat, tonggak kepepimpinan Islam dilanjutkan oleh para khalifah atau Amirul Mukminin. Secara berturut-turut, umat Islam dipimpin oleh Abu Bakar, Umar bin Khattab, Utsman bin Affan, dan Ali bin Abi Thalib. Keempat Khalifah ini dikenal dengan Khulafaur Rasyidin. Setelah era kepepimpinan Khulafaur Rasyidin, kekhalifahan Islam dipegang berturut-turut oleh Bani Umayyah Bani Abbasiyyah, dan kesultanan Utsmaniyah.

 

Penulis Rizka Bariqotun. Penulis merupakan siswa kelas X PK A MA Unggulan Nuris.

Related Post