Pesantren Nuris– Bukan alumni Nuris apabila tidak bermanfaat bagi lingkungan sekitarnya. Alumni Nuris yang satu ini baktikan dirinya untuk pendidikan. Dia adalah Fuan Alia Maklin alumni SMA Nuris Jember lulusan tahun 2000. Sejak tahun 2006, perempuan kelahiran Jombang-Jember ini berprofesi sebagai guru mata pelajaran Sosiologi di SMA Ma’arif Jombang. Selain itu, terdapat tugas tambahan yang diembannya yakni Kepala Perpustakaan.
Menjadi seorang Kepala Perpustakaan bukanlah hal yang mudah. Namun, berkatnya prinsip hidupnya “sesulit apapun niat baik pasti ada jalan” dia mampu menjadi kepala perpustakaan yang baik. Merasa tugasnya tidak mudah, salah satu hal yang dilakukannya adalah mengikuti pelatihan Pustakawan walaupun dengan swadaya sendiri. Kinerjanya yang baik, membuatnya mendapat tugas tambahan lagi yakni menjadi staf sarpras dan juga wali kelas XII IPS.
Pada tahun 2014 sampai dengan 2017, putri dari Bachrul Ulum dan Hj. Suratul Khasanah juga pernah mengajar di MA Al- Qodiri 2 Gumukmas sebagai guru Sosiologi. Namun, karena merasa kurang fokus dengan tanggung jawab mengajar di dua sekolah, akhirnya Fuan memilih untuk resign dengan baik-baik dari madrasah tersebut walaupun juga dengan berat hati.
Profesi sebagai seorang pendidik dipilihnya karena dunia pendidikan sangat menyenangkan. Menyenangkan dalam artian bisa berbagi ilmu, berhubungan dengan siswa yang memiliki beragam karakter, dan lain-lain.
(baca juga: Jogja Istimewa, Nurfata Wadahnya, Alumni Nuris Makin Eksis di Tengah Kota Pelajar)
“Dari kecil saya memiliki cita-cita untuk menjadi tenaga pendidik teladan. Bagi saya bertemu dengan siswa yang memiliki beragam karakter adalah hal yang menyenangkan. Apalagi sekolah saya berada di pinggiran dan bertolak belakang dengan sekolah-sekolah di kota. Itu merupakan tantangan bagi saya. Oleh karena itu, seorang guru harus benar-benar mendidik dengan kreatif dan inovatif sesuai dengan stadar walaupun penuh dengan keterbatasan, “ kata Fuan, alumni SMA Nuris Jember tersebut.
“Supaya awet menjadi guru, bukan lagi di formalin tetapi dengan prinsip yakni mendidik bukan untuk mencari uang tetapi untuk berbagi ilmu dan juga selalu menyukai pekerjaan, sungguh-sungguh atas tanggung jawab yang diberikan serta kompak bekerja dalam tim. Saya berharap bisa menjadi pendidik teladan dan bertahan di sekolah ini karena talenta keilmuan saya,” tambahnya.
Perempuan kelahiran Jombang, 5 Septemberi 1981 ini memiliki banyak pengalaman selama nyantri di Pesantren Nuris Jember. Pengalamannya yang paling menarik di antaranya membacakan puisi secara langsung di RRI Jember setiap minggu selama satu bulan, aktif mengikuti pelatihan gender oleh Puan Amal Hayati hingga menjadi panitia penyambutan Bu Sinta Nuriah istri Gus Dur saat menjabat sebagai Presiden datang ke Nuris. Bahkan, jurusan PLS (Pendidikan Luar Sekolah) yang dipilihnya juga atas saran dari Kyai, karena selama kuliah dia tetap nyantri di Nuris.
(baca juga: Usai Raih Ahli Madya Agribisnis, Alumni Nuris Mantab Berkarier)
“Susah, senang, pahit, manis sudah saya rasakan selama nyantri di Nuris. alhamdulilah terasa mudah karena sudah terbiasa di gembleng di Nuris ibarat kata kalo minum jamu pait tetapi khasiatnya enak di badan itulah Nuris. Pesan saya untuk adik-adik yang saat ini menimba ilmu di Nuris jadikanlah Nuris sebagai medan belajar menuju kehidupan nyata di masysrakat kelak gak usa ngelu ini itu karena hidup untuk dijalani dengan ikhlas,” Ungkapnya. (Red/Yuv)
Nama : Fuan Alia Maklin
Kuliah : Lembaga Nuris Jember, 2006
Pekerjaan : MA Al- Qodiri 2 Gumukmas