Madin Berbasis Kitab, Cetak Generasi Cerdas Islami Jawab Tantangan Global

Pesantren Nuris– Madrasah Diniyah Pesantren Nuris semakin eksis saja. Pasalnya mereka menggunakan metode pembelajaran menggunakan kurikulum berbasis kitab. Madrasah Diniyah dibagi menjadi beberapa kelas di antaranya MDTM (Madrasah Diniyah Tarbiyatul Mualimin) Ula dan Tsaniyah yang terdiri dari kelas MDTM  Tsaniyah dan Ula Unggulan.

Untuk kelas MDTM Ula dibagi menjadi tiga jenjang yakni jenjang 1, 2, dan 3. Sedangkan untuk kelas MDTM Tsaniyah dibagi menjadi jenjang 1 PK A dan PK B, 2 PK A dan PK B. kelas Ula Unggulan terdiri dari siswa SMP, SMA, SMAK, dan MA yang diunggulkan. Di masing-masing kelas memiliki target dan pelajaran yang berbeda.

Untuk MDTM Ula mereka mendapatkan pelajaran kitab Safinah, Tarbiyatus Sibyan, akhlaq Lilbanin, Aswaja, dan Bidayatul Hidayah. Masing-masing dari pelajaran tersebut memiliki target yang berbeda-beda. Sedangkan untuk kelas MDTM  Tsaniyah dibagi lagi menjadi kelas Tsaniyah dan Ula Unggulan. Materi di kedua kelas tersebut di antaranya Nahwu kitab Alfiah, Kitab Imrithi, BMK (Fathul Qarib), dan Bidayatul Hidayah dengan target yang berbeda di setiap mata pelajaran.

(baca juga: Bintang The Voice of Daltim 2, Ini Dia Jawaranya)

Pembelajaran di kelas Diniyah dilaksanakan di malam dan pagi hari dengan menggunakan kurikulum berbasis kitab. Untuk kelas MDTM Ula, kegiatan pembelajaran dilaksanakan selama 45 menit setelah shalat Isya’ dan untuk kelas MDTM Tsaniyah dilaksanakan mulai pukul 19.30-20.45 WIB serta selama 30 menit setelah shalat Subuh.

Model pembelajaran yang diberikan untuk seluruh santri juga sangat menarik dan bervariasi. Beberapa model pembelajaran yang sering digunakan di antaranya baca simak, hafalan, berdiskusi, student center, dan lain-lain. Madrasah Diniyah Pesantren Nuris juga memiliki struktur kepengurusan yang sistematis. Dipantau langsung oleh kepala Biro Pendidikan yang dibantu oleh wakil-wakilnya dan pengurus lainnya.

Di akhir semester pun juga dilaksanakan ujian Diniyah. Ujian yang dilaksanakan juga beragam bentuknya, ada ujian tulis dan juga lisan. Khusus untuk kelas Tsaniyah terdapat ujian lisan di pagi hari. Untuk mengevaluasi hasil belajar santri juga diberikan raport yang diberikan sebelum liburan. Berikut rincian prestasi santri Nuris di Madrasah Diniyah tahun 2018.

1. Hafal Aqidatul Awam sebanyak 1.668 santri

2. Hafal Nahwu Dasar/Qowaid Jurmiyah sebanyak 596 santri

3. Bisa baca Jurumiyah sebanyak 596 santri

4. Hafal Imrithy sebanyak 486 santri

5. Hafal Alfiyah 250-750 bait sebanyak 81 santri

6. Hafal Tashrif sebanyak 560 santri

7. Bisa baca Safinah sebanyak 1.114 santri

8. Bisa baca Taqrib sebanyak 435 santri

9. Bisa baca Fathul Qorib sebanyak 71 santri

(baca juga: Tingkatkan Mutu Madrasah Dengan Menghafal Al-Quran)

“Semoga prestasi santri Madrasah Diniyah Pesantren Nuris Jember selalu meningkat. Selain itu, kami akan terus tingkatkan sistem pembelajaran untuk menciptakan santri yang paham dan hafal kitab,” kata Ustad Dluha waka biro Madrasah Diniyah. (Red/Yuv)

Related Post