Penulis: Sainusi/MN
Pada suatu hari di pesantren, seorang santri dipanggil Kyainya. Sang Kyai menyuruh santrinya untuk membelikan tiket kereta api. “Nak.. kamu ke stasiun, belikan saya tidak perjalanan dari Jember ke Jakarta,” kata sang Kyai kepada si santri. “Iya Kyai…”, kata santri menjawab.
Selanjutnya si santri berangkat ke stasiun kereta api dengan menggunakan sepeda motor. Selang beberapa lama santri telah kembali ke pesantren dengan raut wajah datar-datar saja. Dengan tergopoh-gopoh, santri tersebut langsung menghadapi Kyainya.
(baca juga: Sunnah dan Sunat)
“Bagaimana nak…. Sudah daoat tiketnya?” Kyai tersebut bertanya. “Tiket yang jurusan Jember ke Jakarta tidak ada Kyai…, jawab santri. “Tiket jurusan kemana yang ada?” Tanya Kyai. “Hanya jurusan Stasiun Jember ke stasiun Pasar Senen saja, “ jawab santri dengan lugunya. “Kamu tidak beli nak?”, Kyai bertanya. “Tidak Kyai….” Kyai pun tertawa mendengar jawaban si santri.