Penulis: Nisa Hanifatus
alunan dasar yang menggulung. meruncing kerontang dipandang. bahkan tak sekadar terlihat. memapahmu pun tak ayal. hingga inapan cahaya matahari.tak lagi mampu menerawang. dimana tak lagi kudengar desahan perunggu, di ujung belantara itu. senyap durian bergeming.
(baca juga: Sajak Kopi Kongsi)
aku meronta. menghempaskan tuang yang lalai. di sini, di sini kau ukir derita itu. di bawah trotoar ini. kau goreskan segala jeritan itu. bersama aroma angin yang kau sandang. menghilangkan lumuran emas, tak pernahkah kau terbayang. untuk berhenti dan berfikir. kau pasti akan menelusuri jalanku. dirimu dan ragamu. kita dan tumpukan nisan itu.
Penulis adalah siswa MA Unggulan Nuris