Penulis : Yuvita Ardi *
Pesantren Nuris – Buku merupakan sumber ilmu. Sebab, buku memberikan banyak pengetahuan, inspirasi, dan pencerahan. Oleh karena itu, buku dikatakan sebagai jendela dunia. Kunci dari keseluruhan hal tersebut adalah dengan membaca. Membaca buku akan menjadikan seseorang untuk bisa menjelajahi dunia, melahirkan sebuah karya, atau bahkan mengubah peradaban. Hingga saat ini, peran buku sebagai sumber pustaka masih belum tergantikan, meskipun banyak media lain yang lebih praktis seperti internet.
(baca juga: Empat Belas Februari sebagai Hari PETA, Mengapa?)
Sebuah buku mampu merangkum semua catatan menjadi serangkaian data dan peristiwa yang berguna untuk kehidupan. Misalnya saja, sejarah bisa diketahui oleh generasi berikutnya karena dibukukan, karya sastra bisa dinikmati karena dibukukan, dan sebuah wahyu, kalamullah, ajaran Rasulullah dapat dipelajari karena dibukukan. Buku memiliki peran yang sangat penting bagi kehidupan masnusia.
Tanggal 23 April 2019, diperingati sebagai Hari Buku Sedunia dan dirayakan oleh masyarkat di seluruh dunia. Namun, Indonesia juga memiliki hari peringatan sendiri. Hari Buku Nasional dirayakan bangsa Indonesia setiap tanggal 17 Mei. Lantas mengapa harus 17 Mei? Penentuan 17 Mei sebagai Hari Buku Nasional bermula dari ide Menteri Pendidikan untuk meningkatkan minat baca masyarakat Indonesia. Ide tersebut dicetuskan pada tahun 2002 oleh abdul Malik Fajar yang merupakan Menteri Pendidikan dari Kabinet Gotong Royong Bersama. Ide Menteri Pendidikan tersebut dilatarbelakangi oleh sebuah kondisi rendahnya minat baca di Indonesia. Minat baca masyarakat Indonesia rata-rata hanya 18.000 judul buku per tahun, sedangkan minat baca masyarakat Tiongkok rata-rata 140.000 judul buku per tahun.
(baca juga: Asal Mula Munculnya Permainan Panjat Pinang di Indonesia)
Selain itu, tanggal 17 Mei bertepatan dengan pendirian Peprustakaan Nasional. Perpustakaan Nasional Republik Indonesia didirikan pada 17 Mei 1980 di Jakarta. Melalui peringatan Hari Buku Nasional diharapkan dapat meningkatkan minat baca masyarakat Indonesia. Masyarakat Indonesia jadi lebih suka membaca dan memiliki kepedulian yang tinggi terhadap minat baca. Selain itu, melalui peringatan Hari Buku Nasional ini diharapkan bisa meningkatkan penjualan buku. Jika permintaan masyarakat terhadap buku meningkat secara otomatis penjualan buku juga akan meningkat.
*Penulis adalah staf pengajar Bahasa Indonesia SMA Nuris Jember