Status Salah sebagai Umat Muslim, Kebanggaan Dunia

Aktor Kemenangan Liverpool FC di Ajang UCL 2019, Pencetak Goal Terbanyak Klab

Penulis: Achmad Faizal*

Pesantren Nuris – Awal pekan Juni 2019 kita diajak mengilhami Hari Kelahiran Ideologi Bangsa Indonesia yakni, Pancasila dengan melaksanakan upacara khusus di setiap institusi penjuru negeri. Sementara itu, kita harus berduka dengan kabar wafatnya istri Presiden ke-6 Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono, yakni, Ani Yudhoyono.

Dengan hiruk-pikuk gejala mudik menjelang Hari Idul Fitri 1440 H, problematika usai pemilihan umum yang belum usai, libur sekolah hingga soal peliknya tiket pesawat dan tol (menurut informasi berbagai media online), mewarnai dinamika cakrawala bangsa Indonesia dewasa ini. Tetapi sudahlah, kita bersikap bijak saja, tak perlu menguras tenaga membahas yang belum mampu kita menganalisisnya.

Agar tak terlalu depresi, coba kita bahas topik ringan yang sekiranya menginspirasi dan membanggakan saja. Betul kan? Bukan bermaksud terlena, apalagi menumpulkan sikap kritis kita, namun khawatir salah persepsi dan malah berpikir negatif. Sekadar mengungkapkan euforia dini hari lalu soal laga final UEFA Champion League (UCL) 2019 yang mempertemukan dua wakil English Premier League (EPL), Tottenham Hotspur versus Liverpool FC.

Ratusan juta mata di jagat raya diwarnai dengan pertunjukan atraktif dan impresif bagi pencinta sepak bola di dunia. Betapa tidak, hasil pertandingan final liga champion Eropa atau dikenal dengan UCL 2019 telah ditemukan pemenangnya. Siapa? Yes, haqqul yaqin Liverpool.

(baca juga: Final Liga Champion dan Kebanggaan Umat Muslim)

Dengan skor meyakinkan, 2-0 untuk kemenangan Liverpool FC atas Tottenham Hotspur, memastikan tim legenda asal Britania Raya tersebut meraih gelar UCL keenamnya selama berlaga di liga super juara top di Eropa tersebut (02/06/2019).

Hebatnya lagi, Liverpool FC melalui babak final dalam 2 musim terakhir ini secara beruntun, dan kali ini akhirnya bisa merengkuh si kuping besar tersebut. Dengan bangga penulis turut menyatakan selamat atas keberhasilan The Reds sebagai tim dari Inggris yang paling sukses di ajang UCL  ini. Terutama pemain berstatus muslim sebagai pahlawannya yakni, Mohammad Salah.

Status Salah sebagai muslim turut menjadi perbincangan dunia, bahkan berbagai media internasional (BBC, Newyork Times, Times Inggris) menyatakan kiprah Salah di Liverpool FC mengikis Islamophobia di dunia. Sukses menjadi aktor permainan Liverpool FC, Salah menjelma idola baru bagi fans sepakbola di dunia.

(baca juga: Ramadan, Menjemput bukan Menunggu)

Dia mencetak goal pertama untuk keunggulan si Merah di menit kedua, dan goal ini termasuk yang tercepat di UCL sepanjang sejarah. Dengan gaya main agresif, visioner, dengan teknik dan dribbling apik, Salah adalah pesepakbola asal Mesir yang impresif. Tak heran dia adalah kebanggan umat Islam yang berkiprah besar di Eropa untuk dunia.

Selain itu, sikap santun dan supel di luar lapangan membuat Salah sebagai sosok sempurna sebagai pribadi. Meski dengan ketenaran dan kekayaan yang diraihnya. Sungguh menginspirasi bukan? Meski jujur, penulis adalah fans Barcelona yang ditaklukkan oleh Tim Salah dkk. di babak semifinal ini cukup berat menuliskannya. Malu dan sedih. Namun, sebagai penulis profesional (upzz..) harus menuliskan kekaguman dengan objektif.   

Tentu di luar sepakbola juga ada kisah menarik yang patut dituliskan sebagai kebanggaan umat Islam di dunia. Ini hanyalah serpihan-serpihan yang berusaha meramaikan pojok literasi yang menggaungkan optimisme muslim. Semoga kesuksesan Salah sebagai umat muslim mampu menggerakkan semangat kita menjadi pribadi yang punya keyakinan, bahwa kita selalu ada peluang “menjajah” Eropa dengan cara kita masing-masing. Selamat menginspirasi.

*Penulis adalah staf pengajar Bahasa dan Sastra Indonesia di MA Unggulan Nuris

Salah bersama Mane sesama muslim di Liverpool FC
Salah merengkuh piala UCL 2019
Related Post