Menyegarkan Sastra Pesantren di Era Milenial Menjadi Tema MN Edisi 16
Pesantren Nuris- Minggu, 11 Agustus 2019 lalu, Majalah Nuris (MN) mengadakan seminar dengan tema “Menyegarkan sastra pesantren di era milenial” tak tanggung-tanggung redaksi MN mengundang Khilma Anis sebagai pembicara. Penulis novel best seller Hati Suhita yang menggabungkan kehidupan pesantren dengan adat Jawa.
Seminar yang dipersiapkan dalam waktu satu bulan ini memang sudah menjadi agenda wajib ketika Majalah Nuris akan terbit. Seminar ini dihadiri oleh tim redaksi MN, beberapa ustadzah, ustadz, beberapa siswa pilihan dan terbuka untuk umum secara gratis. Acara ini berlangsung mulai pukul 09.00 WIB hingga 12.30 WIB, diawali sambutan ketua tim redaksi MN acara ini berjalan lancar disemarakkan dengan antusiasme peserta seminar.
(Baca juga: Sambut 10 Dzulhijah Pesantren Nuris Serentak Adakan Lomba Gema Takbir)
Tujuan diadakannya seminar ini adalah untuk memperluas wawasan santri, meningkatkan jiwa literasi santri, dan seminar ini juga digunakan sebagai bahan tulisan MN edisi 16 yang bertema “Menyegarkan sastra pesantren di era Milenial” para pengurus MN menyiapkan kurang lebih 11 tema. Namun, setelah dipertimbangkan oleh pengasuh tema sastra pesantren menjadi pilihannya karena memang tema ini cocok dan sedang menjadi trending topic di media massa.
Seusai penyampaian materi dilanjutkan dengan sesi tanya jawab, salah satunya pertanyaan dari Gibran siswa MA “Bagaimana cara agar kita tidak bosan dalam menulis?” Khilma Anis menjawab “Kita harus setia dan mencintai dulu dunia kepenulisan. Karena, tulisan yang batas bukan hanya tulisan yang menggunakan bahasa sastra, tapi tulisan yang bagus adalah tulisan yang selesai. ” Ujarnya.
(Baca juga: 1Agustus Pesantren Nuris Peringati Hari Scraf Se dunia)
Acara ditutup dengan sesi wawancara dan foto bersama. Keinginan pengurus MN kedepannya, seminar-seminar yang akan datang bisa dibuka untuk umum dan mengundang penulis-penulis hebat tanah air lainnya. “Dengan adanya seminar ini, semoga dapat menambah pengetahuan santri dan lebih aktif di dunia literasi” Ujar Hidayatullaah, selaku ketua panitia. [Red/Deli]