Penulis: M Irfan Maulana*
Baca puisi merupakan salah satu dari kesenian yang ada di dalam Bahasa Indonesia. Pembacaan puisi merupakan salah satu bentuk kita mengekspresikan perasaan kita. Kini salah satu siswa MA Unggulan Nuris memperoleh prestasi di bidang tersebut, Octavia Safina Fitri. Sudah berkali-kali dia jatuh dan akhirnya di memperoleh prestasi yang membanggakan. Berikut wawancara anggota Jurnalistik Website Nuris kepadanya.
Mengapa Anda menyukai kesenian ini?
Saya menyukai kesenian ini karena dengan membaca sebuah puisi saya bisa mengekspresikan perasaan saya. Juga dengan membaca puisi saya bisa lebih meringankan beban fikiran saya.
Mulai kapan Anda menyukai bidang ini?
Saya menyukai bidang ini semenjak di MTs Unggulan Nuris. Sebelumnya saya mengikuti eskul ini saya tidak pernah tau bagaimana cara meringankan fikiran yang lelah. Juga peminat dari eskul ini sedikit jadi peluang saya mendalami kesenian ini lebih besar peluangnya.
(baca juga: M Zahron Afifuddin Tetap Optimis Walau Belum Memuaskan)
Pernahkah Anda memiliki prestasi dalam kesenian ini?
Sebelum saya mendapatkan juara 2 tingkat Nasional ini, saya pernah mencapai prestasi yaitu juara 1 di Wahid Hasyim se-kabupten Jember, juara 2 di masjid Jami’ Al Baitul Amin Jember se-kabupaten Jember, juara 2 di Universitas Stimandala se-kabupaten Jember, juara 3 di Pondok Pesantren An-Nidhomiyah se-kabupaten Jember, dan juara 3 di masjid Jami’ Al Baitul Amin Jember se-kabupaten Jember.
Apakah ada pembimbing yang menurut Anda nyaman dalam mengajarnya?
Pastinya ada, dia adalah tentor dari Universitas Jember, Fakultas Ilmu Budaya, Jurusan Sastra Indonesia, Ibnu Wicaksono. Sebab cara mengajar beliau sangat nyaman dengan cara mengikuti arah fikiran yang dimiliki oleh para muridnya.
(baca juga: Naufal Khannur Speech Contest Itu Cara Saya Belajar Percaya Diri)
Apa pesan Anda untuk para teman-teman di sekitar Anda?
Pesan saya untuk para teman-teman sekalian adalah jangan takut berpuisi karena puisi itu asyik. Karena banyak orang-orang yang suka berpuisi itu orangnya asyik.
penulis merupakan siswa kelas XI PK 1 MA Unggulan Nuris yang aktif di Ekstrakurikuler Jurnalistik