Gunakan Metode Mengahafal, Siswa SMA Nuris Jember Kalahkan Peserta Lainnya
Pesantren Nuris- Siswa SMA Nuris Jember tak hanya berprestasi di bidang sains IPA, tetapi juga unggul di bidang IPS. Pada Minggu, 16 Februari 2020 lalu siswa SMA Nuris Jember berhasil membawa pulang piala juara 3 olimpiade sosiologi tingkat Eks Kresiden Besuki Raya dan Lumajang. Yakni atas nama Aris Dimas Firmansyah, dari kelas XII IPS 1 SMA Nuris Jember.
Olimpiade ini diadakan di SMA Muhammadiah 3 Jember oleh MGMP Sosiologi Kabupaten Jember bekerjasama dengan dosen sosiologi Universitas Jember. Lomba di ikuti oleh sekitar 500 peserta dari SMA Sederajat se Eks Kresiden Besuki Raya dan Lumajang.
(Baca juga: Sekilas info capaian prestasi SMA Nuris Jember kantongi banyak piala tingkat nasional)
Dalam olimpiade ini, terdiri dari tiga babak yakni pada babak pertama, peserta diminta untuk mengerjakan 50 soal pilihan ganda. Kemudian akan diambil 21 peserta untuk lolos ke babak selanjutnya. Ada 3 peserta perwakilan SMA Nuris yang lolos ke babak kedua. Lalu di babak kedua peserta diminta untuk mengerjakan soal esai sebanyak 5 soal. Soal tersebut meliputi soal tentang penelitian sosiologi, teori-teori sosiologi, pemecahan masalah yang disesuaikan dengan teori dari ilmuan sosiologi.
“ Dari beberapa soal yang disajikan, yang paling susah soal tentang menyelesaikan masalah,” ujar Aris Dimas Firmansyah.
Kemudian dari babak kedua akan diambil 5 peserta untuk lolos ke babak final. Lima siswa yang lolos tersebut yakni perwakilan dari SMAN 1 Jember, SMA Lumajang, SMAN Kencong, SMA Nuris Jember, dan SMAN 2 Jember.
Pada babak final, peserta diminta untuk menjawab pertanyaan dari tiga juri yang merupakan dosen sosiologi Universitas Jember. Ada 25 pertanyaan rebutan yang harus di jawab oleh peserta.
Kemudian setelah babak final usai di dapatkan 3 juara dan 2 juara harapan. Juara 1 dari SMAN 1 Jember, juara 2 dari SMAN 2 Jember, juara 3 dari SMA Nuris Jember. Juara Harapan 1 dan 2 dari SMA Lumajang dan SMAN Kencong.
“Alhamdulillah saya merasa bangga dan senang sekali bisa menjadi juara di olimpiade kali ini. Salah satu metode saya dalam belajar sosiologi yakni dengan metode hafalan materi dan berdoa. Biasanya saya bangun jam 3 pagi untuk sholat tahajud kemudian belajar. Selain itu, saya juga biasanya menghafal sebelum tidur. Metode hafalan saya yakni dengan menghafal sembari membayangkan. Juga membuat kalimat khusus untuk materi-materi untuk istilah sosiologi,” ujar siswa kelahiran kota garung ini.
(Baca juga: Prestasi terbaru- SMA Nuris Jember Juara kabupaten hingga Nasional)
“Saya tertarik dengan sosiologi yakni sejak kelas XI SMA. Menurut saya sosiologi itu adalah ilmu kehidupan yang sangat sesuai dengan situasi pesantren, seperti toleransi, saling menghargai, memecahkan masalah yang ada, mencari akar dari masalah yang ada, dan juga belajar khusnudzon kepada orang lain. Sosiologi itu juga sangat erat kaitannya dengan Islam. Saya juga sangat terinspirasi oleh Gus Robith Qoshidi, Lc. Cara penyampaian beliau dalam mengajar juga sangat menginspirasi saya, dan sangat mudah dipahami, membuat saya benar-benar mengerti kegunaan dan keunggulan belajar sosiologi, khususnya dalam bermasyarakat nantinya. Menurut beliau, “Sosiolog muda jika sudah terjun ke masyarakat harus berani mengamalkan ilmunya terutama pemecahan masalah dan pemberdayaan masyarakat”. Dan saya ingin dapat nemerapkan itu,” jelasnya
“Harapan saya semoga ke depannya adik-adik kelas ada yang bisa melanjutkan dan kembali menjadi juara. Semoga bisa mengamalkan ilmu yang saya dapat dalam kehidupan sehari-hari, dan bisa mengajarkan kepada orang yang membutuhkan. Saya juga mengucapkan terimkasih kepada seluruh pihak yang mendukung, pengasuh, kedua orang tua seksi penjamin mutu Nuris, juga bapak Bangkit Nugroho, S. Sos selaku tentor sosiologi,” tambahnya [Red.Dev]