Santri harus Melek Pasar Modal

Penulis: M. Izzul Aroby*

Rilis tentang orang terkaya di dunia satu dekade terakhir selalu menyertakan nama Warren Buffet. Siapa Warren Buffet dan apa pekerjaannya? Warren Buffet dikenal sebagai investor ulung pendiri perusahaan Berkshire Hathawa. Pekerjaannya adalah berinvestasi pada perusahaan yang telah go public.

Edukasi tentang pasar modal di kalangan santri belum masif dan merata, banyak santri yang asing dengan istilah saham dan pasar modal. Secara sederhana pasar modal adalah mekanisme transaksi jual beli efek jangka panjang antara penjual dan pembeli, sedangkan saham adalah Bukti kepemilikan suatu perusahaan.

Analoginya sebagai berikut; Rudi dan Fahmi mempunyai rencana untuk membangun bisnis warung sate, modal yang dibutuhkan adalah 10 juta. Rudi dan Fahmi masing masing patungan 5 juta. Deskripsi tersebut menunjukkan bahwa Rudi mempunyai kepemilikan 50% dari warung sate, begitu juga Fahmi. Ilmu pasar modal menyebut rudi mempunyai 50% saham di warung sate yang telah didirikannya.

Perusahaan perusahaan di Indonesia yang sudah go public sahamnya bisa dimiliki oleh masyarakat.  Tanda dari go public terdapat tulisan Tbk di belakang nama perusahannya seperti Bank Rakyat Indonesia Tbk, Unilever Indonesia Tbk dll.

Pertanyaan yang sering muncul adalah tentang bagaimana prospek pasar modal di Indonesia? marilah sedikit lihat grafik di bawah ini :

Garfik saham dan investasi lainnya (sumber gambar dari Bernas.id)

Berdasarkan diagram di atas, ketika kita menginvestasikan uang 100 ribu pada tahun 2006, maka tahun 2018 uang tersebut menembus angka 340 ribu lebih. Bagaimana uang tersebut bekerja? uang tersebut diinvestasikan pada suatu perusahaan dan apabila perusahaan tersebut untung maka uang yang telah diinvestasikan menjadi bertambah. Jadi dapat dikatakan, kita menaruh modal disuatu perusahaan dan kita akan mendapat bagian keuntungan jika perusahaan tersebut mencacat laba (keuntungan).

Apakah membeli saham harus membutuhkan uang jutaan rupiah? Setiap perusahaan mempunyai harga saham yang berbeda. Per 28 Maret harga saham PT ADHI (perusahaan kontruksi nasional) mencapai Rp. 560,00 per lembar. Pembelian saham harus dilakukan minimal 100 lembar. Jadi 100 x 560 = 56000. Uang Rp. 56.000,00 dapat dibelikan saham PT ADHI, dengan kata lain dengan uang tersebut kita sudah menjadi salah satu dari sekian banyak pemilik PT ADHI.

Pembahasan tentang saham tidak hanya menjadi konsumsi orang yang konsen di bidang ekonomi, siswa yang mengambil jurusan Agama, IPA maupun SMK dapat mempelajarinya. Instrument pembelajaran yang tersedia cukup banyak, potensi ini harus dilirik oleh pesantren.

(baca juga: Hukum Crosshijaber Perspektif Ulama)

Pelatihan pasar modal di kalangan santri perlu diinisiasi oleh pengurus dan santri pesantren. Santri yang telah mengenal pasar modal akan berpotensi untuk tidak hidup hedonis dan akan menyisihkan uang sakunya untuk diinvestasikan dalam bentuk saham.

Lo Kheng Hong, Maestro investasi asal Indonesia berkata “harta karun terbesar bukan di bawah laut, tetapi di pasar modal. Nilai-nilai saham itu nyata dan tranpasaran”.[]

Sumber gambar sampul: idntimes.com

*penulis adalah alumni MA Unggulan Nuris tahun 2017, kini sedang melanjutka studi di Polije 

Related Post