Penulis: Abd. Halim W.H.*
Bulan Ramadlan disebut pula sebagai bulan Alquran. Sebab, tepat di bulan Ramadlan inilah wahyu Allah SWT—berupa kitab suci Alqur’an sebagai pedoman sepanjang masa—diturunkan kepada Nabi Pilihan, Muhammad Saw. Tak heran, tanggal 17 bulan Ramadlan dalam penanggalan hijriyah diperingati sebagai nuzulul Qur’an. Nah, karena itu sudah sepatutnya di bulan penuh rahmat ini perbanyak kegiatan kita dengan ibadah yang salah satunya adalah tadarus.
Meski pandemi begini, kita harus tetap semangat dan jaga kesehatan ya gaes. Ibadah Ramadlan harus tetap dihidupkan bahkan terus ditingkatkan, walau keadaannya barangkali agak berbeda. Khususnya dalam tadarus, biar tidak asal ngedabrus kita harus tahu soal tajwid agar bacaan kita benar dan tepat. Tadarus bukan soal suara yang bagus kala melafalkan ayat-ayat Alqur’an, melainkan ketepatan makhraj, tajwid, dan kelancaran yang utama diperhatikan. Dibaca dengan suara yang indah, ya tambah mantul lah kan ya??
(baca juga: Anak-anak: antara Ujian dan Penyejuk Hati)
Nah, ayooo sejenak kita pahami salah satu hukum bacaan Alqur’an ini! Karena banyak ibadah tanpa ilmu, pahalanya tak sebaik orang yang tidur dalam keadaan berilmu. So, stay read this article guys!!!
Huruf Mim kecil (م) di bawah huruf Bā’ (ب) adalah menunjukkan Iqlab nya lafaz tersebut. Dalam hukum nun mati dan tanwin, kalimat tersebut dikategorikan bacaan iqlāb, yaitu mengganti bunyi nun mati atau tanwin menjadi mim ketika bertemu dengan huruf Bā’. Adapun cara membacanya adalah: Hizbim bimā.[red.edit]
*Penulis adalah Khâdim di PTQ Anak & Balita, MTs Unggulan, dan MA Unggulan Nuris Program Tahfidz NURIS, Jember