Sempat Tak Menyangka Bisa Menjadi Seorang Pengajar, Alumni Ini Kini Menikmati Jadi Seorang Guru
Pesantren Nuris- Alumni Nuris yang satu ini merupakan seseorang yang berdedikasi tinggi di dunia pendidikan anak, karena ia adalah seorang guru di salah satu Madrasah Ibtidaiyah. Meski awalnya tak pernah menyangka bisa menjadi seorang pengajar, namun kini ia sangat menikmati perannya itu. Ia adalah Iftita Sabrina, S.Pd.I, alumni SMA Nuris Jember tahun 2011.
Selepas lulus dari pendidikan sekolah menengah pertama (SMA), Tita (Panggilan akrab Iftita Sabrina) melanjutkan pendidikannya di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Jember. Tepatnya di Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, mengambil jurusan/ program studi Pendidikan Agama Islam (PAI).
(Baca juga:Merasa gemes lihat kenakalan remaja alumni Nuris ini ambil jurusan psikologi)
Wanita kelahiran Jember, 17 Desember 1992 ini mengaku tujuannya mengambil jurusan ini adalah karena ia ingin mempelajari agama Islam secara mendalam. Selain itu ia juga bercita-cita menjadi wanita karier yang dapat mengamalkan ilmunya.
Kuliah ia tempuh tepat waktu dan pada tugas akhir skripsinya ia mengambil judul “Pembinaan Akhlakul Karimah Melalui Metode BCCT, Pada Anak Usia Pra Sekolah di Taman Kanak-Kanak Aisyiyah Bustanul Athfal (ABA 4) Mangli Kaliwates Jember Tahun Pelajaran 2015/2016,”
(Baca juga: Jadi garda terdepan lawan covid-19, alumni Nuris ini bertugas dengan tulus)
Skripsi ini tentang analisis pembinaan akhlakul karimah pada anak-anak usia dini di sebuah taman kanak-kanak di Kaliwates Jember. Dari skripsi tersebut berhasil menghantarkan Tita menjadi sarjana pendidikan islam (S.Pd. I), ia di wisuda di Gedung Aula IAIN Jember pada 14 Mei 2016 lalu.
Tita mengaku sudah mulai mengajar sejak tahun 2014, awalnya ia hanya mengisi waktu di sela-sela kesibukan kuliah saja, namun setelah lulus dari perguruan tinggi, Tita mengabdikan dirinya di sebuah Madrasah Ibtidaiyah di dekat rumahnya yalni MI Nurul Islam Balung Kulon. Hal tersebut membuatnya sangat bersyukur karena selepas kuliah ia bisa langsung bekerja tanpa harus mencari pekerjaan kesana-kemari.
“Awalnya saya tidak pernah membayangkan menjadi guru. Menurut saya menjadi guru itu luar biasa, gerak-gerik kita pasti akan diperhatikan oleh orang. Apalagi notabene saya hidup di lingkungan yang masih desa, di desa guru dipandang sangat terhormat, oleh karenanya kita harus menjaga diri dan pergaulan. Selain itu, guru kan digugu dan ditiru yakni setiap tingkah laku kita akan diperhatikan dan ditiru oleh anak didik kita, jadi sebisa mungkin laku baik dalam kehidupan sehari-hari. Saya juga bisa belajar banyak hal dari anak-anak, terutama cara mendidik anak yang baik dan benar yang nantinya dapat saya praktekkan dalam mendidik anak saya sendiri,” ujarnya.
Sebenarnya ia terinspirasi oleh seorang guru ketika masih sekolah di SMA Nuris Jember, yakni Bapak Lutfi, beliau merupakan guru sosiologi SMA Nuris Jember kala itu. Menurut Tita Bapak Lutfi selalu memotivasi siswanya dengan kata-kata yang bisa membangkitkan semangat, hal itulah yang membuatnya semangat untuk terus belajar dan menggapai impian.
“Harapan kedepannya, saya ingin menjadi guru yang lebih baik lagi, yang bisa menginspirasi murid-murid saya, dan semoga murid-murid saya nantinya bisa menjadi orang-orang yang sukses, amin,” tambahnya. [Red.Dev]
Biodata
Nama : Iftita Sabrina
Alamat : Jln. Diponegoro 134 Dusun Krajan Tengah, Desa Balung Kulon Kecamatan Balung Kabupaten Jember
Lembaga: SMA Nuris Jember 2011
Kuliah: Jurusan PAI, IAIN Jember