Angkat Judul Skripsi Tentang Hukum Perkawinan, Alumni Nuris Wawancarai Tokoh-tokoh NU dan Muhammadiyah

Sempat Galau Pilih Jurusan, Alumni Ini Sowan Ke Dhalem Syaikhul Ma’had Nurul Islam Jember

Pesantren Nuris- Menjadi mahasiswa mungkin memang bukan keinginan semua orang, namun tak sedikti pula yang menginginkan untuk dapat melanjutkan pendidikannya hingga perguruan tinggi. Alumni Nuris yang satu ini merasa sangat bersyukur dapat kuliah di jurusan yang disarankan oleh Syaikhul Ma’had Nurul Islam. Simak yuk profil lengkapnya!

Nama lengkapnya Rayhanun Nazilah, ia biasa dipanggil Hanun. Ia merupakan alumni SMK Nuris Jember jurusan teknik komputer dan jaringan (TKJ) lulusan tahun 2012. Semasa nyantri di Pesantren Nurul Islam, Hanun dikenal dengan gadis yang supel dan pandai bergaul dengan teman seangkatannya maupun kakak dan adik kelas. Di asrama dia juga sempat menjadi pengurus asrama.

(Baca juga: Jadi Anak Elektro, Alumni Nuris Ini Sukses Berkarier di Perusahaan Beton Ternama)

Setelah lulus dari SMK Nuris Jember, Hanun tak langsung melanjutkan pendidikannya. Ia sempat bekerja. Setahun kemudian ia memiliki tekat yang kuat untuk kembali melanjutkan pendidikannya ke tingkat perguruan tinggi, namun ia galau jurusan apa yang harus ia pilih. Kegalauan itu lantas membawanya untuk sowan (berkunjung) ke dhalem Syaikhul Ma’had Nurul Islam, berharap mendapat pencerahan atas kebingungan yang sedang ia alami.

“Waktu itu saya sempat bingung mau mengambil jurusan apa, akhirnya sowan Sama Kyai Muhyiddin meminta pendapat baiknya ambil jurusan apa. Kemudian, Kyai menyarankan untuk ambil jurusan hukum islam karena peminatnya sedikit, dan waktu itu juga langsung daftar sesuai dengan saran Kyai,” ujarnya.

(Baca juga: Jadi Perawat, Alumni Nuris Siap Mengabdi di Dunia Kesehatan)

Setelah mendapat pecerahan, Hanun mantap untuk mendaftar kuliah di IAIN Jember, mengambil Fakultas Syari’ah, jurusan Hukum Islam, Program Studi Al Ahwal Al Syakhsiyyah (SH) melalui jalur mandiri. Selain kuliah, Hanun juga sempat aktif di PMII.

Untuk penelitian tugas akhir skripsinya ia mengambil judul tentang perkawinan, judulnya “Batas Usia Minimal Perkawinan dalam Perundang-Undangan Perspektif Tokoh Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah Jember,”

Ia melakukan penelitian skripsinya di Pesantren Nuris Jember, dengan wawancara Kyai sebagai Rais Syuriah PCNU Jember, tak hanya itu Hanun juga mewawancarai beberapa tokoh penting seperti KH. Abdul Muqit Arief sebagai Tokoh NU sekaligus wakil bupati Jember. H. Kusno S,Ag. M.Pd.I sebagai Ketua PDM Jember sekaligus kepala KUA, di KUA Rambipuji. Bapak Safrudin Edi Wibowo, Lc., M.Ag sebagai Ketua Majlis Tarjih dan Tajdid PDM Jember, dan Drs. Ali Fauzi sebagai Wakil Ketua PDM Jember sekaligus Dosen Universitas Muhammadiyah Jember.

 “Saya senang sekali dan tentu saja deg-deg an, senangnya karena punya kesempatan untuk tanya-tanya dengan bebas kepada Kyai, juga dapat banyak saran dari Kyai untuk perbaikan skripsi. Banyak sekali ilmu yang didapat dari hasil wawancara itu, deg-deg annya karana ini merupakan kali pertama bisa langsung bertanya dan bertatap muka dengan beliau, ini merupakan pengalaman yang luar biasa bagi saya,” ujar wanita kelahiran Jember 24 Januari 1994 tersebut senang.  

Sebelumnya ketika menyelesaikan proposal tugas akhirnya, Hanun dipinang oleh lelaki pemberani untuk menjadi istrinya. Lelaki tersebut juga merupakan alumni Nuris lembaga SMA Nuris Jember 2012. H. Moch Alif Zhakki Ghufron S,Agr. Hanun mengaku kaget karena sebelumnya mereka hanya berteman dan beberapa kali berhubungan lewat chat di FB. Meski sesama alumni Nuris mereka tidak pacaran, karena ketika di pesantren mereka berbeda lembaga dan tidak saling kenal.

“Mungkin karena sudah jodoh ya, alasan menerima untuk menjadi istinya ya itu.  Karena memang prosesnya singkat dari kenal sampai nikah, meskipun sama-sama di Nuris saya dan alif nggak saling kenal, chat di fb cuma saling tanya karena alumni Nuris. Akhirnya kita makin akrab chatingannya ngga pernah jalan bareng,  ngga pacaran juga. Dia lulus kuliah berangkat haji, pulang dari makkah langsung aja ngelamar, dan saya langsung iya in. Awalnya Alif minta restu kepada Kyai yang kebetulan waktu itu bertamu ke rumahnya, beliau juga menyetujui. Jadi prosesnya dari lamaran hanya 5 hari langsung akad, langsung yakin aja gitu nggak banyak mikir,” ujarnya.

“Rasanya menikah dengan sesame alumni Nuris itu menyenangkan, kita bisa “klik”, jadi ceritanya nyambung, bisa bernostalgia bareng dan teman-temannya tetep itu aja, seru jadinya,” lanjutnya.

Pernikahan keduanya pun di gelar pada tanggal 14 Oktober 2016. Setelah resmi menikah Hanun tak lantas melalaikan pendidikannya, bahkan sebaliknya ia semakin semangat untuk segera lulus. Berkat kerja kerasnya menyelesaikan tugas akhir, Hanun berhasil lulus dengan IPK cumlaude 3,65. Dan di wisuda di gedeung IAIN Jember pada tanggal 9 Desember 2017. [Red.Dev]

Biodata
Nama : Rayhanun Nazilah S,H
Lembaga: Jurusan TKJ, SMK Nuris Jember 2012
Kuliah: Fakultas Syari’ah, jurusan Hukum Islam, Program Studi Al Ahwal Al Syakhsiyyah (SH) IAIN Jember
Nama suami : H. Moch Alif Zhakki Ghufron S,Agr
Lembaga: Jurusan IPA, SMA Nuris Jember 2012

Hanun Berfoto dengan Suami dan Buah Hati Mereka
Related Post