Penulis: Abd. Halim, W.H.*
Manusia diciptakan oleh Allah Swt. berpasang-pasangan. Salah satu tujuannya adalah keberlangsungan kehidupan yang diawali dengan akad nikah yang sah, yang kemudian dilanjutkan proses melahirkannya manusia yang memang merupakan salah satu dari tujuan adanya pernikahan tersebut.
Dalam proses persalinan (terutama sejak kehamilan berumur 4 bulan hingga melahirkan), seorang calon ibu (dan ayah) hendaknya mendekatkan diri kepada Allah Swt., dan memperbanyak zikir, bacaan al-Qur’an, shalawat kepada Nabi, bersedekah dan amal baik lain yang telah diajarkan oleh Nabi Saw. dan Ulama’ salafus shâlih, karena akan sangat berpengaruh terhadap proses persalinan dan diri si anak nanti ketika sudah terlahir ke alam dunia.
Ketika sayyidah Fatimah R.A. telah mendekati proses persalinan (hampir melahirkan), Rasulullah Saw. memerintahkan Ummu Salamah dan Sayyidah Zainab untuk membacakan beberapa ayat, antara lain:
1. Ayat kursi
2. QS. Al-A’râf (07): 54
إِنَّ رَبَّكُمُ ٱللَّهُ ٱلَّذِي خَلَقَ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلۡأَرۡضَ فِي سِتَّةِ أَيَّامٖ ثُمَّ ٱسۡتَوَىٰ عَلَى ٱلۡعَرۡشِۖ يُغۡشِي ٱلَّيۡلَ ٱلنَّهَارَ يَطۡلُبُهُۥ حَثِيثٗا وَٱلشَّمۡسَ وَٱلۡقَمَرَ وَٱلنُّجُومَ مُسَخَّرَٰتِۢ بِأَمۡرِهِۦٓۗ أَلَا لَهُ ٱلۡخَلۡقُ وَٱلۡأَمۡرُۗ تَبَارَكَ ٱللَّهُ رَبُّ ٱلۡعَٰلَمِينَ
Artinya, “Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, lalu Dia bersemayam di atas ‘Arsy. Dia menutupkan malam kepada siang yang mengikutinya dengan cepat, dan (diciptakan-Nya pula) matahari, bulan dan bintang-bintang (masing-masing) tunduk kepada perintah-Nya. Ingatlah, menciptakan dan memerintah hanyalah hak Allah. Maha Suci Allah, Tuhan semesta alam.”
3. QS. Yûnus (10): 03
إِنَّ رَبَّكُمُ ٱللَّهُ ٱلَّذِي خَلَقَ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلۡأَرۡضَ فِي سِتَّةِ أَيَّامٖ ثُمَّ ٱسۡتَوَىٰ عَلَى ٱلۡعَرۡشِۖ يُدَبِّرُ ٱلۡأَمۡرَۖ مَا مِن شَفِيعٍ إِلَّا مِنۢ بَعۡدِ إِذۡنِهِۦۚ ذَٰلِكُمُ ٱللَّهُ رَبُّكُمۡ فَٱعۡبُدُوهُۚ أَفَلَا تَذَكَّرُونَ
Artinya, “Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah Yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, kemudian Dia bersemayam di atas ‘Arsy untuk mengatur segala urusan. Tiada seorangpun yang akan memberi syafa’at kecuali sesudah ada izin-Nya. (Dzat) yang demikian itulah Allah, Tuhan kamu, maka sembahlah Dia. Maka apakah kamu tidak mengambil pelajaran?”
(baca juga: Mereligikan Wisata Pantai)
4. Surat Al-Falaq
5. Surat An-Nâs
Dalam sebuah riwayat dari Ibnu al-Sinnî, yang datangnya dari Imam Ibnu ‘Abbâs, Nabi Saw. juga telah mengajarkan bahwa jika seorang perempuan merasa kesulitan dalam persalinan, maka hendaknya ia (atau orang yang ada di dekatnya) mengambil wadah, lalu dituliskan di dalamnya beberapa ayat berikut:
1. QS. AL-Ahqâf (46): 35;
كَأَنَّهُمۡ يَوۡمَ يَرَوۡنَ مَا يُوعَدُونَ لَمۡ يَلۡبَثُوٓاْ إِلَّا سَاعَةٗ مِّن نَّهَارِۢۚ بَلَٰغٞۚ فَهَلۡ يُهۡلَكُ إِلَّا ٱلۡقَوۡمُ ٱلۡفَٰسِقُونَ
2. QS. An-Nâzi’ât (79): 46
كَأَنَّهُمۡ يَوۡمَ يَرَوۡنَهَا لَمۡ يَلۡبَثُوٓاْ إِلَّا عَشِيَّةً أَوۡ ضُحَىٰهَا
3. QS. Yûsuf (12): 111
لَقَدۡ كَانَ فِي قَصَصِهِمۡ عِبۡرَةٞ لِّأُوْلِي ٱلۡأَلۡبَٰبِۗ
Wadah terebut kemudian diisi air, lalu dimandikan kepada si calon ibu, diminum, dan juga dipercikkan ke perut dan kemaluannya.
Cara-cara sebagaimana telah diajarkan oleh Nabi Saw. tersebut di atas penting diamalkan sebagai bentuk ikhtiar dan itbâ’ (mengikuti) Nabi Saw., yang tentunya dengan tetap meyakini bahwa yang melancarkan segala proses adalah semata-mata Allah Swt., bukan bacaan ataupun air.
sumber foto kover: nu.or.id
*penulis adalah khadim di Program Tahfizul Qur’an Nuris Jember
►Diadaptasi dari pengajian rutin Kamis (28/03/2019) siang untuk para Fasilitator dan Karyawan PTQ Anak & Balita Nuris yang diasuh oleh Syaikhul Ma’had KH. Muhyiddin Abdussomad, NURIS Jember.