Wanita Mulia, Maryam, Asiah dan Aisyah

Penulis: Shilou*

عَنْ أَبِيْ مُوْسَى قَالَ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم كَمَلَ مِنْ الرِّجَالِ كَثِيْرٌ وَلَمْ يَكْمُلْ مِنْ النِّسَاءِ غَيْرُ مَرْيَمَ بِنْتِ عِمْرَانِ وَآسِيَةَ امْرَأَةِ فِرْعَوْنَ وَإِنَّ فَضْلَ عَاءِشَةَ عَلَى النِّسَاءِ كَفَضْلِ الثَّرِيْدِ عَلَى سَاءِرِ الطَّعَامِ

“Dari Abu Musa, ia berkata, ‘Rasulullah SAW, telah bersabda, ‘Laki-laki yang sempurna itu banyak, sedangkan perempuan yang sempurna itu hanyalah Maryam binti Imran dan Asiah istri Fir’aun. Sesungguhnya, keutamaan Aisyah di antara kaum perempuan yang lain adalah seperti keunggulan tsarid (bubur) dibanding dengan makanan yang lain.” (HR. Muslim, 7/133)

Sebagian di antara Anda, mungkin, sudah mendengar nama-nama perempuan seperti yang disebutkan dalam hadits tersebut; Maryam, Asiah, dan Aisyah. Ya, ketiganya merupakan sebagian dari beberapa perempuan hebat yang penting dijadikan teladan.

(Baca juga: nawal el-saadawi, pembangkit hak perempuan dari kekuatan pena)

Maryam binti Imran merupakan perempuan yang sangat kukuh menjaga kehormatannya. Hidupnya juga dipergunakan untuk sepenuhnya menjalankan ibadah kepada Allah SWt. Kesuciannya tak diragukan lagi, sehingga tidak heran Allah SWT, memberinya anugerah terhebat yang tidak mungkin di alami oleh perempuan mana pun  dan sampai kapanpun berupa dikaruniai seorang anak meski tanpa perantaraan suami. Namanya juga diabadikan didalam Al-Qur’an untuk menjadi teladan bagi kita semua.

Selanjutnya, Asiah, istri Fir’aun, yang tidak goyah keimanannya meski meski suaminya termasuk raja yang sangat zhalim dan mengaku sebagai Tuhan. Asiah tidak bergeming biar pun suaminya memerintahkan agar ia mengakui suaminya sebagai Tuhan.

(Baca juga: siapakah rabiatul adawiyah)

Begitu juga dengan Aisyah yang begitu lembut dan dermawan. Kedermawanan dan kecerdasannya tidak diragukan lagi, wajar kalau Rasulullah mengibaratkan Aisyah lebig unggul dibanding perempuan mana pun, seperti istimewanya bubur dibanding makanan lainnya. Menurut Muhammad Syafi’ie Al-Bantani, ungkapan-ungkapan Rasulullah terhadap beberapa sosok perempuan sebagaimana dalam hadits tersebut menunjukkan betapa tinggi derajat mereka, terutama di hadapan Allah SWT. 

Penulis merupakan alumni Nuris

Related Post